Hari Pahlawan, Ini Detik-detik Pertempuran Surabaya dan Semangat Rakyat Mempertahankan Kemerdekaan

- 2 November 2020, 14:07 WIB
Hari Pahlawan, 10 November 2020
Hari Pahlawan, 10 November 2020 /

Pada praktiknya, sekutu yang didominasi pasukan Inggris ini menyimpang dalam pelaksanaan tugas. Pada 27 Oktober 1945 Tentara Sekutu menyerbu penjara Republik untuk membebaskan perwira-perwira Sekutu dan Pegawai RAPWI (Recovery of Allied Prisoners of War and Interness) yang ditahan Republik.

Tempat vital

Masyarakat Surabaya semakin antisekutu lantaran rombongan yang mendarat di Tanjung Perak ini dengan cepat menduduki tempat-tempat vital seperti lapangan terbang, kantor pos, radio Surabaya, gedung internatio, pusat kereta api, pusat oto mobil dan lain-lain.

Dengan maksud untuk menduduki seluruh kota Surabaya. Tidak sampai situ, pasukan ini diduga membawa NICA. Hal itu terbukti dengan keberadaan dua buah motor boat bermuatan Pasukan Serikat menembaki pos komando laut RI di Modderlust.

Di samping itu, Angkatan Udara Inggris (RAF) menjatuhkan selebaran tanpa sepengetahuan Jenderal Mallaby. Isi pamflet itu secara garis besar memerintahkan rakyat Surabaya dan Jawa Timur untuk menyerahkan kembali semua senjata dan peralatan perang milik Jepang dalam tempo 48 jam.

Selanjutnya Jenderal Hawthorn mengeluarkan ultimatum akan menghukum seberat-beratnya bagi yang tidak mematuhi perintah Inggris.

Tindakan–tindakan sekutu menimbulkan kemarahan pemuda Surabaya. Perlakuan tersebut dianggap sebagai suatu penghinaan bagi bangsa Indonesia. Atas persetujuan pemerintah, maka di bawah pimpinan Mayor Jenderal Yono Sewoyo (Komandan Divisi TKR) dikeluarkan perintah perang terhadap badan perjuangan, polisi dan TKR untuk menghadapi sekutu.

Baca Juga: Siapkan Podium Khusus, Dituding Bakal Kudeta Hasil Pilpres Ini Tanggapan Trump

Dari situ, masyarakat mulai menentang sekutu di Jawa Timur. Gubernur R.M.T.A Suryo yang mewakili pemerintah daerah saat itu enggan menerima kehadiran sekutu.

Pada sore hari di tanggal 28 Oktober 1945, para pemuda dipimpin dr. Mustopo bersama 20.000 kekuatan prajurit TKR dan 120.000 kelompok pemuda bersenjata bersatu dalam melakukan penyerangan kamp Belanda dan sekutu.

Halaman:

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x