Berani Tampol Kapolri, Petinggi PKPI: Pak, Boleh Gak Setelah Disikat Baru Bicara?

5 Desember 2020, 21:06 WIB
Dewan Pakar PKPI, Teddy Gusnaidi mengomentari sikap Polri yang lebih banyak berkomentar ketimbang melakukan aksi dalam menindak ormas bersikap preman. /Twitter.com/@TeddyGusnaidi

GALAMEDIA - Penyidikan kasus kerumunan di Petamburan, Jakarta Pusat hingga saat ini masih ditangani oleh Polri.

Status penyidikan sudah ditetapkan sejak pekan lalu meski belum muncul nama tersangka. Polri sudah mengambil sejumlah langkah dengan memanggil para saksi.

Namun beberapa hari ke belakang, sempat terjadi insiden penghadangan di kawasan Petamburan. Itu terjadi saat penyidik hendak mengirimkan surat panggilan pemeriksaan untuk Habib Rizieq Shihab dan menantunya.

Baca Juga: Bom Meledak di McDonald's Mal Ratu Indah Makassar, Sejumlah Orang Tewas pada 5 Desember 2002

Selain itu, surat juga dilayangkan untuk sejumlah pengurus Front Pembela Islam (FPI). Hanya saja, dalam proses penyerahan, penyidik sempat tertahan tak bisa masuk. Bahkan gesekan sempat terjadi.

Personel Brimob pun terpaksa harus diturunkan dan 'mengepung' kawasan Petamburan untuk memastikan proses penyerahan surat panggilan bisa dilakukan.

Di tengan kondisi itu, pimpinan Polri pun menyatakan sikap tegas dan tetap tak gentar menghadapi kelompok Habib Rizieq. Bahkan Kapolri Jenderal Idham Azis juga menyatakan akan menindak tegas ormas yang bersikap anarkis dan melakukan cara-cara premanisme.

Baca Juga: Waspada! Daerah Ini Berpotensi Dilanda Puting Beliung dan Hujan Es dalam Sepekan ke Depan

Terlebih setelah adanya aksi pengepungan di rumah Menkopolhukam Mahfud MD di Pamekasan, Jawa Timur. Polri pun makin kencang menyatakan akan menyikat semua ormas yang melakukan aksi premanisme.

Kapolri Jenderal Idham Azis. Dok. Tribrata News

"Negara tidak boleh kalah dengan ormas yang melakukan aksi premanisme. Kami akan sikat semua. Indonesia merupakan negara hukum. Semua elemen harus bisa menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat," begitu kata Kapolri Idham Azis, Kamis lalu.

Baca Juga: Massa Dukung Pembubaran Ormas Radikal, Desak Polisi Tindak Tegas Habib Rizieq

Pernyataan-pernyataan dari Kapolri hingga level Kapolda ternyata menarik perhatian petinggi PKPI, Teddy Gusnaidi. Ia belakangan kerap memberikan kritikan karena Polri dinilainya terlalu banyak mengeluarkan pernyataan ketimbang bergerak.

"Pak, boleh gak setelah disikat, baru bicara? Karena sudah banyak yang bicara sikat, tapi gak ada yang disikat..," begitu sentilan Teddy kepada Kapolri, yang ditulisnya lewat akun Twitter pribadinya, Sabtu, 5 Desember 2020.

Warganet pun sepakat dengan Teddy. Mereka menilai Polri saat ini terlalu banyak beretorika ketimbang beraksi.

Baca Juga: Tokoh Tionghoa Merasa Miris, Habib Rizieq Kerap Jadi Sasaran Perlakuan Diskriminatif

"Agak aneh ama Kapolri ini mantan anggota Densus kok banyak cakap, biasanya banyak aksi," komentar warganet.

Baca Juga: Sosok Habib Rizieq Diungkap Tokoh Tionghoa, Lieus: Kayaknya Jelek Banget Ini Orang...

Baca Juga: Puaskan Rasa Ngidam dari Kota-Kota Asia Favorit

"Yg biasa nyikat teroris, tp nyikat preman ga bisa2!" timpal netizen lainnya.

"Bosan juga dengar pejabat di NKR ini buat statement mulu. Mana ada yg udah mau pensiun lagi.... hadooh...gmna dong mas?" ujar warganet.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler