ILC TVOne Tamat, Netizen Kecewa Berat: Kita Ucapkan Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun

15 Desember 2020, 19:25 WIB
ILC TVOne yang dipandu oleh Karni Ilyas akan berakhir dan menyatakan pamit. /tvone

GALAMEDIA - Keputusan mengejutkan disampaikan oleh pengelola program acara Indonesia Lawyers Club (ILC) di TVOne.

Program acara talkshow yang tayang setiap hari Selasa pukul 20.00 WIB itu terpaksa harus disudahi. Setidaknya pengumuman itu datang dari Presiden ILC, Karni Ilyas.

Selama ini, ILC TVOne sebenarnya menjadi salah satu tayangan televisi yang paling digemari. Hadir sejak tahun 2008 lalu, ILC yang dipandu Karni Ilyas ini kerap selalu menjadi perbincangan di warung kopi.

Baca Juga: Luhut: Kereta Cepat Jakarta-Bandung Lambang Modernisasi Transportasi di Indonesia

ILC memang kerap hadir dengan mengangkat tema yang seksi, yang jadi perbincangan di tengah masyarakat. Mulai dari masalah politik, hukum dan lainnya.

Hari ini, ILC akan menjadi episode terakhir. Lewat cuitan di Twitter, ILC mengumumkan tema yang bakal diangkat.

"Himpitan ekonomi jd pemicu kriminalitas. Mulai dr depresi hingga bertindak gelap mata dgn mengambil jalan pintas: merampok hingga membunuh mjd pilihan krn dirasa tdk ada lg jalan keluar | LIVE ILC: "Renungan Akhir Tahun: Dampak Tekanan Ekonomi. Ibu Bunuh Anak, Suami Bakar Istri"," begitu tulis akun @ILCtv1.

Presiden ILC Karni Ilyas, yang juga host acara tersebut, lewat akun media sosial Twitter akun @karniilyas berkesempatan meminta maaf.

Baca Juga: ILC TVOne Nanti Malam Perpisahan, Mustofa Nahrawardaya: Semoga Masih Boleh Disimpan di YouTube

"Dear Pencinta ILC: Sekalian kami umumkan edisi ini adalah episode terakhir akhir tahun ini dan merupakan episode perpisahan," tulis Karni.

Karni pun mengumumkan edisi tersebut merupakan episode terakhir di akhir tahun ini dan merupakan episode perpisahan.

Baca Juga: LINK STREAMING Sinetron Ikatan Cinta 15 Desember 2020, Andin dan Al Terus Pamer Kemesraan

"Sebab mulai tahun depan berdasarkan keputusan manajemen TV One, ILC dicutipanjangkan sementara waktu. Mohon maaf sebesar-besarnya kepada Pencinta ILC," ujarnya.

Seperti biasa pro-kontra perihal cuti panjang pun mewarnai kolom komentar yang dilontarkan netizen media sosial Twitter.

Presiden ILC, Karni Ilyas. Instagram/@presidenilc
Beberapa netizen menyayangkan dengan adanya cuti panjang tersebut. Soalnya saat ini jarang media televisi yang kritis terhadap permasalahan publik.

Baca Juga: Rumah Milik Warga di Cilawu Hancur Tertimpa Longsor, Enam Lainnya Terancam  

Sebelumnya, Anggota DPR RI, Fadli Zon ikut angkat bicara. Pria yang menjadi langganan narasumber di acara itu, menyebut 'hilangnya' acara ILC karena memang sengaja dimatikan.

"Terima kasih atas peran @ILCtv1 selama ini. Kelihatannya demokrasi memang telah dimatikan," begitu komentar politisi dari Partai Gerindra itu.

Warganet pun ikut mengomentari cuitan Fadli Zon dan menyebut demokrasi sudah mati sejak lama.

Baca Juga: Resmi! Ini Dia Jajaran Komisaris dan Direksi PT Bank Syariah Indonesia

"Demokrasi sdh terkikis sejak 6thn lalu, Dihabisi akhir tahun ini.... sayonaraaa demokrasi....!!!" begitu komentar warganet.

Warganet lain ikut angkat bicara soal berakhirnya tayangan ILC TVOne. Mereka pun tampak kecewa berat.

"Saya penggemar ILc dgb bang karni sbg presidenya. Knp hrs disetop...sudah mati kah demokrasi kita bang karni," begitu tanggapan warganet.

"Kita ucapkan "INNALILAHI WA INNAILAIHI ROJI'UN" terhadap kebebasan bersuara. Selama ini ILC dan bang Karni menjadi salah satu harapan terakhir untuk menyuarakan kebenaran di media menstream. Setelah ini kita menyambut era kebebasan bersuara di hati kita masing-masing," netizen lain memberikan tanggapannya.

Baca Juga: Ratusan Rumah Warga di Kampung Popojok dan Cabok Kaler Terendam Banjir Setinggi 45 Cm

"Waduh....kyaknya bang karni dpt tekanan lagi..spprt wkt pilpres jg nich..bang karni berselancar lgi....semoga bang karni sehat selalu dan keluarga..tp d you tube bang karna tetel kan bang..saya sdh sobrek chanel nya..klau libur jjg ya...ampun dah d negeri ini!!" tulis warganet lain.

"Tanda tanda demokrasi di negara ini sedang sakit parah menuju kematian jika media sebagai corong menyampaikan pendapat, analisa, pandangan dan saran dibungkam," begitu penilaian warganet.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler