Luhut Pandjaitan: Tesla Punya Niat Kuat Berinvestasi di Indonesia

17 Desember 2020, 18:07 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menyebut Tesla berminat untuk berinvestasi di Indonesia. /Instagram/@luhut.pandjaitan

GALAMEDIA - Indonesia dinilai mempunyai potensi besar untuk menjadi produsen kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB).

Potensi yang besar itu, seperti dikatakan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, juga telah dilirik oleh banyak investor baik asing maupun dalam negeri.

"Potensi Indonesia sebagai produsen kendaraan bermotor listrik berbasis baterai sangatlah besar," kata Luhut dalam acara Public Launching KBLBB yang digelar di Jakarta, Kamis, 17 Desember 2020.

Baca Juga: Innalillahi, Sahrul Gunawan Sampaikan Kabar Tak Sedap, Terbaring Gunakan Alat Bantu Pernapasan

"Hal ini dibuktikan dengan adanya beberapa investor asing yang telah menanamkan sahamnya untuk memproduksi KBLBB," sambungnya.

Sejumlah investor asing yang dimaksud, di antaranya Hyundai yang telah melakukan investasi untuk membangun basis kendaraan listrik di Indonesia.

Kemudian ada BYD, yang telah memulai penggunaan kendaraan bus listrik. Ada lagi sejumlah investor asing lain seperti CATL dan LG Chem yang disebut Luhut tengah berminat untuk membangun industri baterai untuk kendaraan listrik di dalam negeri.

"Tesla juga sudah menyampaikan minat yang kuat untuk berinvestasi di Indonesia dan mereka akan melakukan kunjungan pada nanti tahun depan bulan Januari," ungkap Luhut.

Baca Juga: Abbas Buru-buru Telepon Jokowi, Puji Sikap Indonesia Tolak Berhubungan dengan Israel

Selain diminati investor luar negeri, Luhut mengatakan minat pengembangan industri kendaraan listrik berbasis baterai juga datang dari dalam negeri.

Saat ini telah hadir sejumlah industri kendaraan listrik sepeda motor listrik Gesits hingga bus listrik produksi PT Mobil Anak Bangsa dan PT INKA (Persero).

Lebih lanjut Luhut menambahkan, implementasi KBLBB diharapkan menjadi solusi kebutuhan transformasi energi yang akan mendorong pemulihan ekonomi ke depan, termasuk soal defisit neraca perdagangan akibat tingginya impor BBM.

Di sisi lain, Indonesia juga dinilai memiliki suplai energi listrik yang belum dioptimalkan penggunaannya. Dengan sumber daya mineral yang melimpah diharapkan bisa menjadi faktor pendukung untuk mendorong peningkatan investasi di sektor otomotif.

Baca Juga: Mundur atau Rekonstruksi Ulang? Tawaran Amien Rais ke Presiden Jokowi

"Seluruh kekayaan alam ini harus dapat kita satukan dalam semangat menciptakan nilai tambah bagi Indonesia untuk menjadi bagian dari global supply chain (rantai pasok global) baik untuk industri baterai maupun industri kendaraan bermotor listrik berbasis baterai," paparnya dikutip dari Antara.

Senada, Menteri ESDM Arifin Tasrif menyampaikan Indonesia memiliki potensi untuk mengembangkan industri kendaraan listrik karena teknologi dan komponen yang digunakan jauh lebih sederhana dibandingkan kendaraan konvensional.

Baca Juga: Pertajam Skill, Maksimalkan Hasil: ShopeePay Bagikan Kiat Cerdas Fotografi

"Ini kesempatan besar bagi industri otomotif di dalam negeri. Selain itu kita punya potensi untuk memproduksi baterai yang didukung dengan cadangan mineral nikel yang cukup besar sebagai bahan baku," ujar Arifin.

Saat ini telah dibentuk Indonesia Battery Holding (IBH) yang merupakan gabungan dari beberapa BUMN yaitu MIND ID, PT Pertamina, PT PLN, dan PT Aneka Tambang yang nantinya akan mengolah produk nikel dari hulu ke hilir hingga menjadi produk baterai kendaraan listrik.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler