Program Tas Bakti untuk Guru Kunjung Jabar, Bantu Guru Mengajar Tatap Muka saat Pandemi

19 Desember 2020, 15:21 WIB
Foto Ilsutrasi Program Tas Bakti untuk Guru Kunjung Jabar /instagram @jabarmasagi_

GALAMEDIA - Masa pandemi yang sudah berjalan sekitar 10 bulan menuntut proses belajar mengajar berubah. Yang tadinya tatap muka sekarang harus dilaksanakan secara daring/online atau belajar dari rumah (BDR).

Belajar online memang tidak bisa maksimal 100 persen, ada saja peserta didik yang tidak bisa mengikutinya disebabkan beberapa faktor. Seperti tidak memiliki perangkat gadget, tidak ada sinyal, dll. 

Dinas Pendidikan Jabar dan Program Jabar Masagi, dibantu sejumlah pihak melakukan terobosan untuk membantu guru melakukan belajar tatap muka dengan siswanya, khususnya kepada peserta didik yang tidak bisa melaksanakan belajar online.

Baca Juga: Jangan Berhenti Olahraga Meski Pandemi, Ini Waktu yang Tepat untuk Berolahraga di Masa Pandemi

Yakni dengan program "Tas Bakti untuk Guru Kunjung Jabar. Isi tas bakti itu adalah masker buatan siswa SMKN 9 Kota Bandung, handsanitizer produk siswa SMKN 5 Bandung, tas yang bisa diubah menjadi meja dan papan tulis buatan Alumni Desainer ITB.

Selain itu, materi bahan ajar pembelajaran kontektual-kolaboratif yang telah di-dowload ke dalam USB oleh Tikomdik Disdik Jabar dan para talent siswa SMA/SMK/SLB.

Menurut Kepala Dinas Pendidikan Jabar, Dedi Sopandi, tahap awal pihaknya akan mengadakan tas bakti guru kunjung itu sekitar 300 buah.

"Namun yang dibagikan saat ini pada launching tas bakti guru kunjung hari ini sebanyak 150," kata Dedi di sela peluncuran tas bakti guru kunjung secara virtual, Sabtu 19 Desember 2020.

 

Baca Juga: Jangan Berhenti Olahraga Meski Pandemi, Ini Waktu yang Tepat untuk Berolahraga di Masa Pandemi

Dedi mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi atas kolaborasi semua pihak sehingga terwujudnya tas bakti guru kunjung ini. Hal ini dilatarbelakangi karena pendidikan di masa pandemi ini.

Ternyata banyak guru di Jabar yang tinggal di pelosok dan peduli dengan nasib
siswa-siswa yang tidak beruntung, merekalah guru kunjung yang mendatangi
rumah-rumah siswa untuk melaksanakan proses pembelajaran.

"Maka, kami melalui program unggulan gubernur pendidikan karakter Jabar Masagi ingin memberikan kabagjaan dan apresiasi kepada integritas guru kunjung berupa tas bukti untuk guru kunjung ini," ungkap Dedi.

Baca Juga: Guru-Guru Muda Bakal Diterjunkan untuk Masifkan Edukasi Prokes

Dikatakan, ia merasa terharu bahwa tas bakti ini adalah hasil implementasi
nyata problem-based learning melalui Kurikulum Masagi sebagai kurikulum
life skills.

Yakni yang mengajarkan siswa Jawa Barat belajar pembelajaran kontekstual-kolaboratif yang berakar dari nilai-nilai kearifan lokal Jawa Barat untuk memperkuat kurikulum nasional.

"Seperti yang sudah saya sampaikan bahwa di Jabar ada ribuan desa yang blankspot. Dengan begitu pembelajaran secara daring tidak bisa terlaksana optimal. Makanya dengan adanya program ini bisa memaksimalkan pembelajaran yang selama ini kurang maksimal," jelasnya.

Acara dihadiri oleh Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Iwan Syahril.

Emil, sapaan Ridwan Kamil mengapresiasi program tas bakti untuk kunjung guru ini. Para guru akan melakukan belajar tatap muka dengan siswanya sesuai dengan protokol kesehatan dan menggunakan alat pelinudng diri.

Baca Juga: Sembilan Kita Wadahi Warga Kota Bandung yang Kehilangan Pekerjaan di Tengah Pandemi

"Pada masa ddapatasi kebiasaan baru (AKB) ini yang protokol kesehatan harus dipatuhi. Guru yang akan mengajar tatap muka ke rumah siswa sudah dilengkapi dengan alat pelindung lengkap dalam tas bakti tadi. Terimakasih kepada semua pihak yang mendukung atas terselenggaranya program ini," jelas Emil.

Sementara itu, Iwan Syahrir mengatakan program tas bakti ini merupakan upaya untuk membangkitkan semangat bahwa Indonesia jangan menyerah meski kondisi di tengah pandemi.

"Dengan adanya tas bakti ini menjadi sebuah teladan dan penguat kita untuk terus bergerak mewujudkan pendidikan yang lebih baik," jelasnya. ***

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah

Tags

Terkini

Terpopuler