Lillahi ta'ala Handi Terus Sosialisasikan 3 M Plus 1T pada Masyarakat

23 Desember 2020, 09:17 WIB
Handi Pranoto /whatsapp

GALAMEDIA - Menjadi seorang karyawan Dinas Kesehatan Kota Bandung dipastikan akan bertemu dengan banyak orang setiap harinya. Rasa khawatir sering kaling muncul tat kala harus bertemu dengan orang lain, terlebih dimasa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini.

Adalah Handi Pranoto yang merasakan hal itu. Namun dengan niat lillahi ta'ala, Handi pun melaksanakan pekerjaannya dengan penuh ikhlas. Apalagi yang dilakukannya untuk memberikan edukasi sekaligus sosialisasi soal yang berkaitan dengan Covid-19.

Setiap harinya, Handi selalu berkeliling ke tiap kecamatan untuk mengedukasi tentang protokol kesehatan agar tetap melaksanakan 3M plus 1T (Memakai masker, Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir dan menjaga jarak, serta tidak berkerumun). Itu dilakukan Handi sejak bulan Maret lalu hingga sekarang (Desember 2020), bahkan mungkin sampai pandemi Covid-19 berhenti di bumi tercinta.

Baca Juga: Yuk Tadarus Alquran Surat Quran Surat Al Qadr, Ini Bacaan Arab, Latin, dan Terjemahnya

"Bertemu banyak orang sudah pasti ada rasa khwatir, namun hal itu tidak perlu dibesar-besarkan, karena saya sebelum keluar selalu dibekali ilmu dan trik, salah satunya ya disiplin menerapkan protokol kesehatan dengan 3M plus 1T," ujar Handi saat berbincang dengan Galamedia, Rabu 23 Desember 2020.

Handi merasa senang bisa membantu masyarakat banyak dengan mensosialisasikan dan mengedukasi soal protokol kesehartan dengan 3M plus 1T-nya. Pasalnya, virus Covid-19 ini jelas ada namun tidak kelihatan sama sekali.

"Salah satu cara yang paling aktif menghindari dan mencegah terpapar virus Covid1-19 ini, yakni dengan tetap disiplin menjalankan protokok kesehatan dengan melaksanakan 3M plus 1T," tandasnya.

Baca Juga: Dzikir Pagi dengan Asmaul Husna: Al Mubdi, Al Mu’id, dan Al Muhyi, Semoga Hidup Kita Berkah

Ini yang dilakukan Handi selama ini. Sejak mewabahnya Covid-19 di Indonesia, Handi mengaku sudah di tes swab sebanyak 6 kali dan satu kali positif, serta puluhan kali di rapid tes dan hasilnya selalu non reaktif.

"Pernah sekali dinyatakan positif usai di tes swab. Namun setelah melakukan isolasi mandiri selama 14 hari, akhirnya saya dinyatakan sembuh. Dari pengalaman itu, saya ingin terus mengedukasi masyarakat agar tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan setiap hari dimanapun berada," jelasnya.

Handi pun merasa yakin jika cirus Covid-19 ini bisa disembuhkan, asalkan si pasien mengikuti anjuran petugas kesehatan yang merawat atau bagi yang isolasi mandiri bisa melaksanakan protokol kesehatan dan mengikuti anjuran dari petugas kesehatan dan pemerintah.

Baca Juga: Ngaku Sempat Terkaget-kaget, Gus Yaqut Ingin Jadikan Agama Sebagai Inspirasi, Bukan Aspirasi

"Ini yang saya alami. Selama isolasi mandiri, saya berdiam di rumah yang segala sesuatunya terpisah dari keluarga, mulai dari kamar pribadi yang ada kamar mandinya serta ventilasi, peralatan makan terpisah, mencuci baju terpisah, dan sebagainya, selalu berolahraga, serta selalu berikhtiar, beribadah dan berdoa pada Yang Maha Kuasa. Apapun kita pasrahkan pada Allah, kita harus ikhlas agar mendapat berkah dan kesembuhan dariNya," terangnya.

Handi menjelaskan, untuk saat ini, gejala umum seseorang terpapar Covid-19 apabila merasakan demam, batuk kering, dan kelelahan. Sedangkan untuk gejala tidak umum merasa tidak nyaman dan nyeri, nyeri tenggorokan, diare, konjungtivitis (mata merah), sakit kepala, hilangnya indera perasa atau penciuman, ruam pada kulit, atau perubahan warna pada jari tangan atau jari kaki.

"Itu harus diperhatikan deengan cermat, jika merasakan gejala tersebut segera ke dokter dan melakukan isolasi mandiri sambil berusaha tidak melakukan kontak dengan orang lain," katanya.

Baca Juga: Hiduplah, Cintailah, dan Beramalah Sesuka Hatimu, Maka Allah Akan Memberi Balasan Ini

"Kalau tidak dari kesdaran kita sendiri, dari siapa lagi? Kita harus menyelamatkan diri sendiri dan orang lain. Jangan egois!" tandasnya.

Editor: Kiki Kurnia

Tags

Terkini

Terpopuler