Terungkap, Riset Vaksin Covid-19 Gunakan Janin Aborsi Vatikan Berikan Pernyataan

- 22 Desember 2020, 14:34 WIB
Paus Fransiskus.
Paus Fransiskus. /Instagram.com/@fransiscus

GALAMEDIA - Riset vaksin Covid-19 yang ternyata menggunakan jaringan janin hasil aborsi membuat umat Katolik Roma resah.

Untuk itu, Vatikan memberikan pernyataan resmi. Sesuai petunjuk Paus Fransiskus, vaksin Covid dinyatakan 'dapat diterima secara moral'.

The Congregation for the Doctrine of the Faith, kantor pengawas Vatikan untuk ortodoksi doktrinal mengatakan, pernyataan menjadi jawaban atas sejumlah permintaan “bimbingan” terkait vaksinasi Covid dalam beberapa bulan terakhir.

Baca Juga: Isu Reshuffle Kabinet, Relawan Jokowi Jangan Dorong-mendorong Calon Menteri, Itu Hak Presiden!

Dikutip Galamedia dari DailyMail, Selasa (22 Desember 2020) kantor doktrin mencatat para uskup serta kelompok dan pakar Katolik  memberikan pernyataan yang beragam dan terkadang bertentangan.

Berdasarkan pernyataan Vatikan dalam beberapa tahun terakhir tentang pengembangan vaksin yang disiapkan dari sel-sel janin hasil diaborsi, kantor pengawas mengatakan Paus Fransiskus telah memeriksa dengan cermat minggu lalu dan memerintahkan publikasi.

Ajaran Gereja Katolik mengatakan aborsi adalah dosa besar.

Baca Juga: Bikin Terperanjat, Menteri BUMN Erick Thohir Laporkan Dugaan Korupsi Sebesa Rp17 Triliun

Vatikan menyimpulkan menerima vaksin COVID-19 yang menggunakan sel dari janin hasil diaborsi dapat diterima secara moral dalam proses penelitian saat produksi vaksin yang “etis dan tidak tercela” tidak tersedia untuk umum.

Namun ditekankan bahwa “fatwa sah” dari vaksin semacam itu tidak lantas  menyiratkan dukungan moral Vatikan dari penggunaan  sel yang dari janin yang diaborsi.

Dalam pernyataannya, Vatikan menjelaskan penyediaan  vaksin yang tidak menimbulkan dilema etika tidak selalu memungkinkan.

Baca Juga: Ramai Beredar, Musuh Istana Sebar Ratusan Foto Telanjang Selir untuk Raja Thailand

Faktanya ada negara-negara di mana vaksin tanpa masalah etika tidak tersedia untuk dokter dan pasien.

Ada pula aspek logistik yang membuat   penyimpanan khusus atau distribusi menjadi sulit dilakukan.

Untuk meyakinkan umat Katolik bahwa vaksin Covid-19 tidak  melanggar doktrin agama, Vatikan menyebut meskipun berbagai vaksin mungkin didistribusikan di suatu negara, otoritas kesehatan di sisi lain tidak mengizinkan warga untuk memilih vaksin yang akan diinokulasi.

Baca Juga: Demi Putri Charlotte, Istana Bungkam Desas-desus Mundurnya Ratu Elizabeth

Dalam kasus seperti di atas  secara moral menerima vaksin yang menggunakan  sel janin yang diaborsi dapat diterima secara moral.

Vatikan juga mengungkap vaksin riset vaksin menggunakan garis sel yang diambil dari jaringan hasil dua aborsi yang terjadi pada abad terakhir.

Sejauh ini pihak Vatikan belum mengatakan kapan Fransiskus akan divaksinasi atau vaksin apa yang mungkin diterimanya.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: dailymail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x