Banjir Pantura, Ribuan Hektare Sawah di Subang Masih Terendam

22 Februari 2021, 18:09 WIB
Areal pesawahan yang masih terendam sejak terjadi banjir hingga Senin di daerah Rancasari, Pamanukan, Subang, Senin, 22 Februari 2021./Dally Kardilan/Galamedia /

GALAMEDIA - Banjir yang terjadi di beberapa wilayah Pantura Subang sudah mulai surut di beberapa wilayah kecamatan.

Namun areal pesawahan masih tetap terendam hingga dikhawatirkan akan mematikan tanaman padi atau fuso yang masih berumur 10-30 hari tanam, termasuk yang siap panen.

Data yang diperoleh Galamedia, Senin 22 Februari 2021 menunjukkan areal pesawahan yang terendam luapan beberapa sungai di 13 Kecamatan seperti Legon Kulon, Pusakajaya, Sukasari, Blanakan, Pusakanagara, Compreng, dan Binong.

Baca Juga: Kasus Bullying Soojin (G)I-DLE Semakin Panas, Soojin Meminta Maaf dan Berikan 5 Poin Klarifikasi

Kemudian di Tambakdahan, Cibogo, Pamanukan dan kecamatan Subang yang diperkirakan mencapai 11.312 hektare dan kebanyakan sudah ada yang tebar. Di areal itu terdapat tanaman padi dengan usia bervariasi serta yang sudah siap panen

Bahkan yang hingga kini masih terlihat tergenang di daerah Pamanukan yang merupakan terluas, Legon Kulon, Sukasari, Ciasem, Blanakan dan beberapa wilayah kecamatan terutama yang berada di pinggiran aliran sungai.

Di antara mereka yang sempat tergenang dan siap panen di wilayah kecamatan Subang, terpaksa dipanen dalam keadaan basah dengan kondisi tanaman pun tidak tegak lagi.

Beberapa petani berharap kepada Pemkab Subang terus melakukan pemantauan guna mempertimbangan adanya bantuan kerugian karena air tidak surut sudah lebih dari sepekan.

Baca Juga: Sindir Hasto yang Serang Anies Karena Rumahnya di Bekasi Kebanjiran, Politisi PD: Mungkin Hasto Linglung!

Sebagaimana dikatakan Kepala Desa Pangarengan, Kecamatan Legon Kulon Atifah, jika di wilayahnya lahan sawah yang terrendam mencapai luas 193 hektare.

"Kami sudah laporkan kepada Camat dan dinas terkait adanya bencana ini dan untuk dipertimbangkan bantuan bila air tidak surut hingga beberapa hari ke depan," katanya.

Demikian juga Asdim yang baru melakukan penanam dengan usia padi di tas 2 bulan berharap ada kompensasi dari dinas atau pemerintah, minimal untuk benih dan pupuk.

"Untuk pupuk sendiri kita sempat kesulitan mendapatkan, dan sekarang malah musnah diterjang banjir," ujarnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kab Subang, H. Hendrawan yang dihubungi di ruang kerjanya membenarkan banjir beberapa hari yang lalu dirasakan terbesar dan banyak merendam areal pesawahan, terutama di daerah penghasil padi.

Baca Juga: Selain Borobudur, Ini Beberapa Tempat yang Orang Sering Salah Sebut Lokasinya

"Betul kalau areal yang sempat terendam mencapai lebih dari 11 ribu hektare. Bahkan dari beberapa petugas dilaporkan tanaman padi yang puso mencapai luas 2.577 hektare, dengan kerugian materi mencapai Rp 4,8 miliar," ungkapnya.

Pihaknya juga terus melakukan pemantauan karena kondisi air masih banyak yang merendam areal pertanian, terutama di wilayah Pamanukan, Sukasari, dan Tambakdahan.

Apalagi di antara areal yang terendam kebanyakan sudah ditanami dan bahkan di wilayah kecamatan Subang, Pagaden dan sekitarnya ada yang siap panen.

Baca Juga: Spoiler Raya and the Last Dragon yang Terinspirasi Kebudayaan Asia Tenggara, Mulai Rilis 12 Maret 2021

"Kami juga sudah melakukan pelaporan sejak kejadian kepada Bupati maupun dinas lebih atas, termasuk kepada Kementerian secara lisan pada saat kejadian dan tertulis beberapa hari yang lalu," jelasnya.

"Termasuk mengusulkan bantuan kepada pusat berupa benih padi sebanyak 90 ribu ton dan bantuan pupuk non subsidi sebanyak 66 ton," tandas dia.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler