Akibat Banjir, Petambak Ikan Air Payau dan Air Tawar di Pantura Subang Merugi Puluhan Miliar

- 19 Februari 2021, 15:34 WIB
 Kepala Dinas Kelautan dan Perikana Kabupaten Subang, H.Rahmat Ependi saat melakukan pemantauan tambak yang terdampak banjir di daerah Legonkulon,Subang.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikana Kabupaten Subang, H.Rahmat Ependi saat melakukan pemantauan tambak yang terdampak banjir di daerah Legonkulon,Subang. /Dally Kardilan

GALAMEDIA - Banjir yang melanda beberapa wilayah di Kabupaten Subang, membuat kerugian besar bagi petani ikan, terutama petambak hingga puluhan miliaran rupiah dengan luas yang terendam mencapai 4.877 hektar. Tidak hanya itu, harga ikan pun mengalami kenaikan karena memang sulit diperoleh.

Pantauan Galamedia hingga Jumat, 19 Februari 2021, genangan air akibat meluapnya beberapa sungai ditambah air laut masih terlihat menutupi hamparan tambak ikan bandeng, mujair dan udang. Termasuk di wilayah kecamatan lain yang membesarkan ikan mas dan nila masih kebingungan.

“Harga ikan tambak cukup mahal dan kenaikannya hampir 2 kali lipat, termasuk ikan mas sekarang sudah Rp 39-40 ribu perkilogram, termasuk nila atau mujair mencapai Rp 20 ribu perkilogram,“ kata H.Rojak, petani di daerah Pusakanagara, Jumat..

Baca Juga: Dua Orang Pemasok Narkoba kepada Jennifer Jill Terus Dikejar Polisi

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Subang, H.Rahmat Ependi yang ditemui di lapangan membenarkan pihaknya telah melakukan pendataan dan pelaporan sekaligus melakukan upaya untuk meringankan para petani tambak dan air tawar.

“Kita sudah mengajukan proposal bantuan ke Pemperov Jabar maupun ke kementerian akibat adanya banjir di wilayah kita,“ ujarnya.

Ia menjelaskan, kerugian yang dialami para petani tambak dan ikan tawar untuk estimasinya mencapai Rp 31 Miliar dengan rincian kerugian tambak air payau tradisional sebesar Rp 13 miliar dan budidaya ikan air tawar sebesar Rp 7 miliar. Jumlah ini di luar petambak atau pembudidaya ikan berskala besar atau perusahaan dengan alat modern.

Adapun tambak air payau yang paling parah berada di Kecamatan Blanakan yang tersebar di 6 desa dengan luas mencapai 1.660 hektar, disusul Kecamatan Legonkulon 1.080 hektar di 3 desa dan Kecamatan Pusakanagara seluas 989 hektar serta Kecamatan Sukasari seluas 630 hektar di 3 desa sehingga jumlahnya mencapai 4.359 hektar..

Baca Juga: Blak-blakan Bongkar Perselingkuhan Kakaknya dengan Nissa Sabyan, Adik Ayus: Kak Eri Sudah Memaafkan

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x