GALAMEDIA - Lagi, Mantan Politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean turut mengomentari pernyataan dari Amien Rais.
Sebelumnya, dilansir Galamedia dari saluran YouTube Amien Rais Official pada Minggu 28 Februari 2021, Amien Rais mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi sudah membuat kesalahan yang fatal secara moral dan politik.
Hal ini lantaran Jokowi melanggar ketentuan Al-Quran, yang dikatakan bahwa khamr atau miras sekaligus judi merupakan dosa besar.
"Saya kira Pak Jokowi sudah membuat langkah yang fatal secara moral, secara politik," jelasnya dilansir Galamedia dari saluran YouTube Amien Rais Official.
"Karena jelas yang dilakukan Pak Jokowi menabrak langsung ketentuan Al-Quran, dimana khamr atau miras itu atau judi merupakan dosa besar," tambahnya.
Terlebih, Amien Rais mengungkapkan jika Presiden Jokowi saat ini tengah menghancurkan akhlak dan moralitas bangsa.
Baca Juga: Bupati Bandung Terpilih Divaksin Covid-19
"Bagaimana ya, jadi Pak Jokowi Anda sebetulnya sedang menghancurkan akhlak atau moralitas bangsa," tegasnya.
Menanggapi hal tersebut, Ferdinand Hutahaean melalui akun Twitter pribadinya @FerdinandHaean3 mengatakan bahwa dikampungnya hampir semua orang meminum minuman beralkohol seperti tuak.
Seolah tidak menerima pernyataan dari Amien Rais perihal rusaknya moral karena miras, Ferdinand Hutahaean justru menyebutkan bahwa moral orang dikampungnya baik meskipun meminum miras.
Pernyataan Ferdinand Hutahaean tersebut disampaikan dalam cuitan akun media sosial Twitter miliknya pada 1 Maret 2021.
“Dari dulu dikampungku orang selalu minum Tuak,” tulisnya dilansir Galamedia dari akun Twitter @FedinandHaean3.
“Minuman tradisional beralkohol,” tambahnya.
Ferdinand Hutahaean menjelaskan bahwa hal tersebut merupakan tradisi atau kebiasaan masyarakat setelah bekerja.
“Sbh tradisi atau kebiasaan utk menghangatkan badan dan melepas lelah bercengkerama stlh seharian disawah atau diladang,” jelasnya.
Diakhir cuitannya, Ferdinand menjelaskan bahwa moral orang-orang di kampungnya tidak rusak meskipun sering meminum alkohol atau miras.
“Faktanya, moral orang2 dr kampungku ttp baik tdk rusak,” terangnya.
***