Wakil Ketua DPR Minta Polri Tindak Tegas Pihak Anti Vaksin Lewat Virtual Police  

3 Maret 2021, 20:06 WIB
Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin meminta Polri melalui Virtual Police tindak tegas pihak anti-vaksin. //Dok DPR RI

 

GALAMEDIA – Di tengah melandanya Covid-19 yang menghantam ekonomi dan kesehatan, pemerintah terus melaksanakan vaksinasi sebagai upaya membentuk kekebalan kelompok.

Namun hingga saat ini, ada saja sebagian masyarakat yang enggan atau takut untuk divaksin, bahkan menolaknya.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin meminta bantuan kepada Menteri Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) untuk menyaring info seputar Covid-19 dan vaksin.

Selain itu, Azis juga meminta pihak Badan Reserse Kriminal Polri menyelidiki dan mengusut tuntas narasi anti-vaksin melalui Virtual Police.

Politisi Golkar tersebut menyayangkan di saat pemerintah melaksanakan vaksinasi, marak narasi anti-vaksin di media sosial.

Baca Juga: Pemeriksaan Ketua DPRD Garut Urung Dilakukan dengan Alasan Ada Rapat, Kejari Siap Jemput Paksa

Azis menduga jika narasi anti-vaksin tersebut telah dikoordinasi oleh beberapa pihak tertentu yang sengaja melakukan hal seperti itu.

“Narasi tersebut diduga terkoordinasi dilakukan oleh pihak-pihak tertentu dan informaso yang disebarkan merupakan hoaks,” ucapnya di Jakarta, 3 Maret 2021, lansir Antara.

Wakil Ketua DPR pun meminta kepada aparat kepolisian untuk mengungkap serta menangkap pihak yang sengaja membangun narasi anti-vaksin.

“Aparat harus dapat mengungkap dan menangkap para pelaku serta memberikan sanksi tegas,” tutur Azis.

Tindakan tersebut perlu dilakukan oleh Kemenkominfo dan Polri agar masyarakat mau dan mendukung vaksinasi Covid-19.

Baca Juga: Marzuki Alie Lapor Bareskrim dan Jhoni Allen Gugat ke Pengadilan, Partai Demokrat: Ada yang Nangis-nangis

Dengan adanya Virtual Police, Azis mengharapkan Bareskrim Polri bersama Kemenkominfo bekerja sama melakukan pengawasan atas konten dan narasi anti-vaksin di media sosial.

Azis ingin agar program vaksinasi yang saat ini sedang digulirkan oleh pemerintah, tidak disalahartikan oleh masyarakat.

“Langkah itu agar materi yang disampaikan tidak disinformasi ataupun hoaks,” ujar politisi Golkar tersebut.

Atas penemuan kasus tersebut, Azis meminta pemerintah untuk terus melakukan sosialisasi soal pentingnya vaksinasi dan manfaatnya bagi kesehatan diri dan masyarakat.

Seperti diketahui, saat ini pemerintah sedang melaksanakan vaksinasi tahap kedua yang diperuntukan bagi lansia usia 60 tahun ke atas dan petugas publik.

Pada tahap kedua ini jumlah warga yang akan divaksin sebesar 38.513.446 orang dengan target diharapkan selesai pada Mei 2021.

Baca Juga: Waspada! BMKG Ramal Cuaca Kota Surabaya 4 Maret 2021 Akan Hujan Petir dan Badai

Selain itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa pemerintah akan menyediakan 90 juta dosis untuk 45 juta orang yang ditarget selesai vaksinasi pada Juni 2021.***

 

 

Editor: Kiki Kurnia

Tags

Terkini

Terpopuler