Polemik KLB Demokrat Memanas, Marzuki Alie: Masalah Partai Ini Bukan Masalah AHY

15 Maret 2021, 21:10 WIB
Ketua Dewan Pembina PD versi KLB, Marzuki Alie. saat memberi pesan kepada seluruh masyarakat Indonesia soal kisruh Demokrat di tayangan video kanal YouTube Refly Harun pada Senin, 15 Maret 2021. /YouTube Refly Harun /

GALAMEDIA – Ketua DPP Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Marzuki Alie menyebut bahwa penyelenggaraan KLB merupakan bentuk perasaan para kader Partai Demokrat yang merasa terzalimi dengan kepemimpinan Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Selain itu, para kader tersebut telah ditindas hak-hak demokrasinya dan hak asasinya sebagai kader yang tidak dihargai sama sekali.

"Kepada semua khususnya kader Partai Demokrat mulai berpikir bahwa sebetulnya siapa yang dzalim dan siapa yang dizalimi, siapa yang berkhianat dan siapa yang dikhianati," ujar Marzuki Alie yang dikutip Galamedia dari kanal YouTube Refly Harun, 15 Maret 2021.

Baca Juga: Jokowi Tegaskan Tak Berniat Jadi Presiden Tiga Periode

Selain itu, Marzuki Alie juga mengungkapkan beberapa hal yang harus disadari oleh para kader Partai Demokrat. Pertama, Partai Demokrat ini merupakan partai yang terbuka dimana setiap orang dapat berkarir di partai ini.

Kedua, para kader harus lebih mengedepankan pemikiran yang rasional daripada emosional. Ketiga, para kader juga harus lebih mengedepankan kepentingan partai daripada kepentingan pribadi.

Selain itu, Marzuki Alie juga turut mengingatkan kepada para kader terkait pesan dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Pesan tersebut berupa sikap para kader yang selalu mengedepankan kepentingan negara di atas kepentingan partai dan pribadi.

Baca Juga: Pemerhati Sosial Sindir Amien Rais Soal Isu Jokowi dan Komunis, Ferdinand Tiba-tiba Sentil Rektor UIKA

"Itulah tahapan-tahapan sikap kita ketika menghadapi persoalan. Itu yang harus dilihat. Masalah partai ini bukan masalah AHY. Yang kita bicarakan sekarang adalah kepentingan partai," ungkapnya.

Selain itu, Marzuki Alie meminta kepada semua kader Partai Demokrat kubu AHY untuk tidak mengait-ngaitkan masalah ini dengan pemerintah.

"Ini tidak etis, apalagi ada yang bilang brutalitas negara. Tolong pahami dulu permasalahan yang ada di kita," ujar Marzuki Alie.

"Kalau anda-anda itu pembela demokrasi. Apakah yang anda lakukan sudah benar manakala yang anda dukung itu orang yang menindas hadirnya proses demokrasi dan hak asasi manusia. Jadi anda tidak membuat diksi yang seolah-olah kami itu pengkhianat," ungkapnya.

Baca Juga: Amien Rais Lontarkan Soal Jokowi 3 Periode, Ali Mochtar Ngabalin: Sudah Tak Pantas

"Oleh karena itu, kami harus melakukan sesuatu agar partai ini kembali ke komitmen awalnya dulu," imbuhnya.

Selain itu, Marzuki Alie juga turut menyarankan kepada kuasa hukum Partai Demokrat kubu AHY, Bambang Widjojanto (BW) agar dirinya melihat 2 sisi permasalahan.

Salah satunya jika dirinya melihat dari sisi sebagai pembela demokrasi maka dirinya harus melihat siapa yang ditindas.

"Kita harapkan jangan sampai partai ini akan menghadirkan oligarki politik dan oligarki kekuasaan di masyarakat. Seharusnya partai ini yang merubah konsep pemerintahan ketika kita melihat adanya kongkalikong di tingkat negara. Jadi, kita bangunlah partai ini dengan demokrasi yang baik," pungkasnya.

Baca Juga: Dipimpin Ibas, 53 Anggota Fraksi Partai Demokrat DPR RI Ikrar Sumpah Setia kepada AHY

Sebelumnya, Ketua Bamkostra DPP Partai Demokrat kubu AHY Herzaky Mahendra Putra menggandeng 13 kuasa hukum, yang di antaranya ada BW dalam mengajukan gugatan perlawanan hukum terkait KLB Deli Serdang.

BW beserta 12 kuasa hukum lainnya mendatangi Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, 12 Maret 2021.

Selain itu, BW meminta kepada Presiden Jokowi agar tidak mengakomodasi pihak-pihak yang terlibat KLB Deli Serdang.

"Tadi ada yang menarik Mas Zaky kemukakan, konstitusi partai tuh diinjak-injak. Kalau kemudian ini diakomodasi, difasilitasi, tindakan-tindakan seperti ini, ini bukan sekadar abal-abal, ini brutalitas, brutalitas demokratif terjadi di negara ini pada periode kepemimpinannya Pak Jokowi," ujar BW. ***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler