Sebut Jokowi dan Megawati Bersitegang, Rocky Gerung: Istana Gerah, Ingin Keluar dari Tutorisasi Ibu Mega

16 Maret 2021, 16:00 WIB
Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. /Foto: @jokowi

GALAMEDIA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi telah menyampaikan jawaban soal wacana perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode.

"Saya tegaskan, saya tidak ada niat. Tidak berminat juga menjadi presiden tiga periode," tutur Jokowi dalam pernyataan persnya, 15 Maret 2021.

Namun, pengamat politik Rocky Gerung memiliki pandangan tersendiri soal pernyataan Jokowi tersebut.

Baca Juga: Gunung Agung di Bali Meletus Cukup Dashyat, Tewaskan 1.148 Orang dan Lukai Ratusan Warga pada 16 Maret 1963

Menurutnya, munculnya pernyataan Jokowi diduga atas desakan dari Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Rocky Gerung menilai jika Jokowi sedang berusaha melepaskan dikte dan pengaruh dari Megawati yang dianggap mengatur jalannya istana.

"Istana itu berupaya untuk keluar dari tutorisasi Ibu Mega, karena bagaimana pun Pak Jokowi gerah," ungkapnya.

Anggapan gerah tersebut menyoal posisi Jokowi yang masih terkunkung sebagai “anak buah partai” di bawah Megawati dalam wadah PDIP.

Baca Juga: Didorong Berpasangan dengan Prabowo Subianto di Pilpres 2024, Jimly Asshiddiqie: Jokowi Tak Bisa 3 Periode

"Tapi Megawati juga konsisten, bahwa dia (Jokowi) emang anak buah gue (Megawati). Jadi sebetulnya itu sinyal yang membuat Jokowi sebagai actor politik resah," ujar Rocky Gerung.

Dalam posisi yang terhimpit, Jokowi kemudian dianggap kebingungan soal dirinya menerima atau tidak jabatan presiden tiga periode.

Namun, Rocky Gerung menyampaikan jika di sisi lain Megawati enggan untuk menyetujui hal tersebut karena memiliki “putri mahkota”.

Putri mahkota yang dimaksud yakni Puan Maharani yang dianggap Rocky Gerung akan menjadi pewaris Megawati untuk ditempatkan di Pilpres 2024.

"Megawati terus menganggap bahwa, itu berarti kesempatan sirkulasi elit nggak boleh tertahan karena ada persiapan PDIP untuk mengajukan kadernya sebagai pimpinan 2024," ucapnya.

Baca Juga: Miris, Hampir Setiap Desa di Indonesia Tidak Memiliki Peta Evakuasi, Ini Kata Kepala BMKG

Rocky Gerung pun menyampaikan bahwa semua itu menandakan bahwa Jokowi dan Megawati sedang bersitegang menyoal wacana presiden tiga periode dan Pilpres 2024.

"Jadi ketegangan politik sebetulnya adalah antara Jokowi dan Megawati," katanya.

Alasan berseterunya Jokowi dan Megawati sebagai dua politisi sama-sama ingin mengambil keuntungan.

"Dua aktor politik yang ingin mengambil keuntungan dari proses politik hari-hari ini," tutur Rocky Gerung.

Atas hal itu, Rocky Gerung menyebutkan jika akhirnya Megawati mendesak Jokowi membuat pernyataan soal jabatan presiden tiga periode untuk ditolak.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler