HEBOH! 1,1 Juta Vaksin AstraZeneca Kedaluarsa Bulan Mei, Siti: Hanya Bisa Gunakan Dosis Pertama

16 Maret 2021, 19:10 WIB
Ilustrasi Label vaksin Virus Corona 'AstraZeneca Covid-19' (15/3/2021). /Foto: REUTERS/DADO RUVIC/

GALAMEDIA – Warga dihebohkan lagi dengan vaksin AstraZeneca. Pasalnya, vaksin yang baru diterima Indonesia pada 8 Maret 2021 ini dikatakan oleh Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin akan kedaluarsa sampai bulan Mei 2021 mendatang.

Padahal, berdasarkan rekomendasi WHO, rentang waktu penyuntikan vaksin AstraZeneca dosis pertama dan kedua sembilan hingga duabelas minggu.

Seperti yang kita ketahui juga, bahwa implementasi vaksin ini di Indonesia juga sedang ditunda sementara karena isu adanya efek penggumpalan pada darah.

Baca Juga: Kemenkes Pastikan Stok Awal Vaksin Sinovac Sudah Habis Terpakai Sebelum Kedaluarsa

Indonesia mengikuti negara-negara Eropa lainnya dalam menunda penggunaan vaksin ini. Pemerintah hingga saat ini masih menunggu hasil penelitian dari WHO terkait efek samping dari vaksin ini.

"Mudah-mudahan dalam waktu singkat bisa keluar (konfirmasi WHO) karena memang betul yang Astrazeneca ini ada expiry period-nya di akhir Mei," kata Budi dalam Raker bersama Komisi IX DPR RI pada Senin, 16 Maret 2021.

Juru bicara vaksinasi COVID-19 dari Kementrian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, juga mengatakan, pihaknya sedang menunggu rekomendasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengenai ketetapan dari rentang waktu penyuntikan dosis pertama dan kedua.

Baca Juga: Parti Demokrat Digeruduk Mahasiswa, Herzaky Mahendra: Ke Depan Bakal Cek Identitas Masyarakat yang Datang

Jika rekomendasi BPOM keluar, pemerintah segera mendistribusikan vaksin buatan Oxford tersebut.

"BPOM bukan hanya mengeluarkan izin penggunaan darurat, tetapi juga mengatur tentang indikasi serta rentang waktu yang paling optimal untuk mendapatkan imunogenitas yang terbaik," kata Siti dalam konferensi pers, Selasa 16 Maret 2021.

Nadia mengatakan, jika perintah dan rekomendasi BPOM menyebutkan rentang waktu penyuntikan dosis pertama dan kedua sembilan dan duabelas minggu, maka 1.1 juta vaksin AstraZeneca hanya bisa digunakan untuk dosis pertama saja.

Baca Juga: Kunjungi PP Persis, Kapolri Ajak Ormas Islam Merawat Kebhinekaan

"Tentunya kita tidak akan menggunakan vaksin yang 1,1 juta ini untuk menunggu sampai penyuntikkan dosis kedua. Jadi kita akan berikan seluruhnya vaksin ini untuk penyuntikkan dosis pertama," ujar Nadia.

Namun, kabarnya, efek samping yang dikatakan penggumpalan darah sudah dikonfirmasi tidak benar. Namun, kita harus menunggu informasi lengkap lainnya dari pemerintah dan WHO. ***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler