Bikin Ngakak! Momen Dedi Mulyadi Bertemu Pak Eko Guru Viral yang Posting Jalan Rusak di Sukabumi

17 Maret 2021, 21:55 WIB
Anggota DPR RI Dedi Mulyadi berjalan bersama Eko Purtjahjanto, guru viral yang memposting jalan rusak di Sukabumi./dok.Dedi Mulyadi /

GALAMEDIA – Eko Purtjahjanto, guru viral yang memposting jalan rusak ternyata sosok yang lucu dan humoris. Hal itu terungkap saat pria yang akrab disapa Pak Eko bertemu langsung dengan Anggota DPR RI Dedi Mulyadi.

Sebelumnya Dedi Mulyadi telah berbincang mengenai kisah viral Pak Eko melalui sambungan telepon. Berjalannya waktu, Dedi pun datang langsung menemui Eko di tempatnya mengajar yakni SMPN 1 Cicantayan, Kabupaten Sukabumi.

"Setelah melakukan pembicaraan dengan Pak Guru Eko saya kebetulan hari ini agak longgar dan berkesempatan datang ke sekolahnya dan mungkin nanti berkunjung ke rumahnya," kata Dedi Mulyadi.

Baca Juga: Hilang Saat Tsunami Aceh 2004, Personel Brimob Kedung Halang Bogor Ditemukan Kembali, Begini Kondisinya

Pernyataan itu dilihat dalam video yang diunggah di YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel, Rabu 17 Maret 2021. Menurut Dedi, apa yang terjadi pada Pak Eko merupakan proses pembelajaran hidup.

Baginya setiap kesalahan tidak perlu dianggap sebagai suatu musibah atau bencana, tapi hal itu adalah sebuah pelajaran kecil untuk disempurnakan.

"Tetap semangat untuk Pak Guru Eko dan tepat semangat juga untuk aparat desanya. Turunkan emosinya, mari kita bangun desa secara bersama-sama. Lupakan hal yang lalu, kita bangun masa depan," tuturnya.

Sebelum sampai di sekolah, Dedi sempat merasakan jalan yang diviralkan karena rusak. Jalan tersebut berada di Desa Cijalingan sekitar 1 KM dari SMPN 1 Cicantayan.

Baca Juga: Empat Anggota KKB Pimpinan Joni Botak Bertekuk Lutut

"Jalan gejlak-gejluk (rusak) itu, jalan yang mendekatkan diri pada Allah. Karena gejlak-gejluk itu apalagi pake motor kita pasti bilang Lailahaillallah, Subhanallah," ujar Dedi.

"Jadi dengan jalan gejlak-gejluk kita ingat pada Allah. Kalau lempeng (lurus), mulus clengg (ngebut) saja kita lupa sama doa," candanya.

Tak lama setelah melewati jalan tersebut, Dedi pun sampai di sekolah dan disambut oleh Pak Eko dan sejumlah guru. Pertemuan itu berjalan cair dan penuh canda.

Bahkan sosok Pak Eko yang sebelumnya terlihat tegang berubah 180 derajat karena sifat aslinya yang humoris muncul.

Dalam bincang santai itu, Pak Eko menceritakan kisahnya pertama kali menjadi guru IPA di Kabupaten Sukabumi.

Baca Juga: Tak Sejalan dengan Yasonna Laoly, Wamenkum HAM Kena Semprot Politisi PDIP pada Rapat Kerja

Awalnya sang istri yang diterima sebagai guru, tak lama Pak Eko pun diterima menjadi guru IPA.

"Tos 15 tahun di dieu (sudah 15 tahun mengajar di sini). Saya sama istri aslinya Purwokerto. Cuma waktu itu istri saya punya uwak di Sukabumi kemudian daftar dan keterima (jadi guru) di Sukabumi. Terus saya coba daftar di Sukabumi, dan Alhamdulillah (keterima)," kata Pak Eko.

"Waktu itu sudah menikah?," tanya Dedi.

"Belum masih teman temanan saja," jawab Eko.

"Wah terus istrinya kenapa waktu itu mau menerima Pak Eko yang masih pengangguran," tanya Dedi diselingi candaan.

"Ya mungkin karena saya ganteng," jawab Eko yang ditimpal tawa oleh para guru lainnya.

Saat disinggung Dedi soal kasus viralnya kemarin, Eko mengaku hal tersebut sudah berjalan damai.

"Sekarang sudah damai, sudah saling mencintai lagi. Anggap saja itu satu cara Allah menaikkan derajat Pak Eko," ujar Dedi.

Baca Juga: Seorang Penyanyi Perempuan Dikonfirmasi KPK Soal Aliran Uang dari Edhy Prabowo

Di akhir video, Dedi akan membantu Pak Eko dan sekolah tempatnya mengajar. Salah satunya dengan memberikan bantuan alokasi untuk pengembangan pertanian yang bisa diaplikasikan di sekolah.

Dedi yang juga Wakil Ketua Komisi IV DPR RI itu berharap bantuan yang diberikan bisa menjadikan sekolah tersebut sebagai sarana aplikatif bagi para siswanya.

"Di saya ada alokasi untuk pertanian, sekolah juga boleh. Selama ini kan di sekolah itu pelajaran IPA itu IPA statis yang hanya mengajarkan proses akademis. Saya ingin IPA diterjemahkan jadi pelajaran IPA yang aplikatif," terangnya.

"Nanti anak-anak dan penjaga sekolah juga bisa diberdayakan. Salah satu hikmahnya saya datang ke sini adalah mendapatkan bantuan pertanian," pungkas Dedi.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler