Antisipasi Perang Kapal Selam, Pengamat: TNI AL Harus Siapkan Variasi Taktik dan Strategi

23 Maret 2021, 09:14 WIB
Ilustrasi kapal selam. /Pixabay/12019 /


GALAMEDIA – Pasca diresmikannya kapal selam baru Alugoro-405 buatan PT. PAL Indonesia, menuntut awak kapal selam untuk profesional. Hal itu disampaikan oleh pengamat militer dan intelijen, Susaningtyias Kertopati yang mengingatkan soal antisipasi perang kapal selam.

Susaningtyas menyebutkan bahwa TNI AL harus mengantisipasi berbagai teknik dan strategi melalui lembaga pendidikan di TNI AL. Hal itu mesti dilakukan untuk menciptakan personel TNI AL yang menjadi awak kapal selam profesional.

“Lembaga pendidikan TNI AL harus mengantisipasi berbagai variasi taktik dan strategi peperangan kapal selam dan antikapal selam di masa mendatang,” kata Susaningtyas di Jakarta, kutip Antara, 22 Maret 2021.

Baca Juga: Ridwan Kamil Lagi Nyari Ajudan Milenial Nih, Ayo Buruan Ikutan Mendaftar

Dalam lembaga pendidikan TNI AL, Susaningtyas mengharapkan perekrutan “Schollar Warrior” (prajurit akademisi) dapat diperbanyak. Menurutnya, kapasitas peperangan yang dimiliki TNI AL harus segera ditingkatkan mengikuti era digitalisasi dan Unmanned System.

Dirinya menginginkan agar kapal selam yang dimiliki TNI AL semakin efisien dan banyak memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI).

“Kapal selam yang baru juga perlu dilengkapi dengan Underwater Unmanned Vessel (UUV) melengkapi Unmanned Sub-Surface Vehicle (USSV) yang juga banyak digunakan,” kata Susaningtyas.

Baca Juga: Lowongan Pekerjaan PT PELNI: Simak Formasi, Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Kapal selam buatan PT PAL Indonesia merupakan hasil kerja sama dengan DSME Korea dalam pengelolaan teknologi.

Alugoro-405 dinilai sangat cocok beroperasi di perairan Indonesia yang memiliki karakteristik dangkal, dalam, dan salinitas yang tinggi. Diakui bahwa perlengkapan teknologi senjata pada kapal selam tersebut mampu menghadapi kapal tempur permukaan dan kapal selam tipe lainnya.

Susaningtyas pun menyampaikan bahwa kapal selam modern harus bisa beroperasi dalam kurun waktu lama. “Formasi tempur peperangan kapal selam modern memang menuntut kapasitas kapal selam beroperasi dalam waktu lama baik mandiri maupun konvoi,” katanya.

Baca Juga: Kondisi Indonesia Hari Ini, Din Syamsuddin: Sedang Menjauh dari Cita-cita Dasar, Ini 2 Hal yang Disorot

Berbicara keseimbangan, Susaningtyas ingin agar kecanggihan teknologi harus diiringi dengan peningkatan kualitas SDM. “Tatkala kita bicara alutsista tentu harus satu kesatuan dengan SDM pengawak maupun teknisi kapal selam,” ujarnya.

Diketahui, saat ini Indonesia telah memiliki lima kapal selam dan akan bertambah tiga unit lagi atas hasil kerja sama antara PT. PAL Indonesia dengan DSME Korea.***

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah

Tags

Terkini

Terpopuler