Serangan Balik Kubu AHY Pasca Ibas Diseret Korupsi Hambalang: Ungkit Korupsi Marzuki Alie hingga Max Sopacua

26 Maret 2021, 21:20 WIB
Logo partai Demokrat. /Pikiran-Rakyat.com/ Amir Faisol/

GALAMEDIA - Polemik berkepanjangan di tubuh Partai Demokrat seperti tidak ada habisnya. Konflik antara pihak Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan kubu Kongres Luar Biasa (KLB) atau Moeldoko semakin memanas.

Setelah adu argumentasi dan opini di tengah publik, saling lapor antara kedua pihak terus dilancarkan pasca gelaran KLB di Deli Serdang, Sumatera Utara, 5 Maret 2021 yang lalu.

Beberapa waktu yang lalu, Marzuki Alie dan beberapa orang lainnya baru saja melayangkan gugatan terhadap DPP Partai Demokrat dimana salah satunya adalah AHY, namun kini gugatan tersebut telah dicabut.

Baca Juga: Besok Seluruh Wilayah di Indonesia Bakal Gelap Gulita, Semua Dimulai dari Bandung

Sementara itu, Jhoni Allen Marbun, salah satu penggagas KLB juga menggugat DPP Partai Demokrat diantaranya AHY dan Hinca Panjaitan atas pemberhentiannya dari Anggota DPR.

Tak tanggung-tanggung, Jhoni Allen dalam salah satu gugatannya yakni menuntut ganti rugi sebesar Rp55,8 miliar atas pemecatan dirinya.

Disisi lain, pihak AHY sebelumnya telah melaporkan sejumlah nama penggagas KLB atas dugaan pelanggaran UU Partai Politik sekaligus konstitusi partai.

Namun, seiring polemik yang terus bergulir, secara mengejutkan kubu KLB baru saja melakukan konferensi pers di Kawasan Hambalang, Kabupaten Bogor pada Kamis, 25 Maret 2021.

Yang menjadi perhatian, alih-alih masih menyoal KLB yang kini tengah menunggu keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), konferensi pers tersebut justru menyoal kasus korupsi megaproyek Hambalang yang sempat menyeret beberapa politisi Demokrat beberapa waktu yang lalu.

Baca Juga: Minta Perdebatan Dihentikan, Jokowi Akhirnya Angkat Bicara: Sudah Tiga Tahun Kita Tidak Mengimpor Beras

Max menyebut bahwa Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas yang juga adik dari AHY terlibat korupsi Hambalang namun belum pernah tersentuh sama sekali hingga saat ini.

"Bagiannya tidak terlepas kalau Pak Anas menyampaikan Pak Anas dapat berapa, Ibas dapat berapa, dan lain-lain dapat berapa," kata Max kepada wartawan Kamis, 25 Maret 2021.

Max menjelaskan bahwa kader-kader lain sudah menjalani hukuman seperti Andi Mallarangeng yang kala itu menjabat Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Angelina Sondakh yang menjabat Anggota DPR RI F-PD, Bendahara Umum yakni M. Nazaruddin hingga Ketua Umum yakni Anas Urbaningrum, namun hingga kini Ibas belum diraba.

"Ya masih Ibas sendiri belum diraba. Ibas sudah disebutkan saksi berapa banyak? Yulianis menyebutkan juga, yang masuk penjara kan kita tahu siapa saja," tegasnya.

Selain itu, kubu KLB mengatakan, pemilihan Kawasan Hambalang sebagai lokasi konferensi pers lantaran disebutkannya bahwa lokasi itu atau proyek Hambalang adal asal mula jatuhnya Partai Demokrat.

Baca Juga: Sentimen Anti Asia, Perempuan Asal Indonesia Kena Serangan, Damar Juniarto: Semoga Pelaku Lekas Ditangkap

Menanggapi tudingan itu, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Andi Arief melontarkan pernyataan balasan.

Seolah tak terima Ibas diseret-seret kembali dalam pusaran korupsi pada masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu, Andi mengungkit soal dugaan keterlibatan salah satu dari pihak KLB yakni Marzuki Alie.

"Kasus E KTP ada nama Pak @marzukialie_MA dalam dakwaaan, saya kira kasus ini belum selesai, Juga ada nama Anas Urbaningrum. Tidak elok jika masalah hukum ini menjadi alat serangan politik hanya karena KLP Abal-abal," tulis Andi Arief, Jumat, 26 Maret 2021.

Dalam unggahannya yang lain, Andi Arief juga menyinggung Jhoni Allen Marbun yang disebutkannya nasib Jhoni Allen tergantung sopirnya.

Baca Juga: RJ Lino Ditahan KPK, Ferdinand Hutahaean: Tetap Kawal Kasus Korupsi Rumah DP 0 Persen

"Nasib Jhoni Allen tergantung jika sopirnya tertangkap maka akan jadi TSK KPK. Kini sopirnya Jhoni Allen disuruh kabur yang bersangkutan di Papua. Tapi ini bukan DNA kami dalam melakukan perjuangan politik dengan menyerang masalah pribadi," ujarnya.

Baca Juga: Innalillahi, Ade Londok Dikabarkan Kritis, Keluarga Sampaikan Permintaan Maaf

Sementara itu Deputi Strategi dan Kebijakan Balitbang DPP Partai Demokrat, Yan A Harahap juga mengungkit soal keterlibatan Max Sopacua dalam kasus korupsi pada 2010 yang lalu.

"Maaf, Pak Max sedang sibuk konpers di Hambalang, mungkin sekaligus memperingati korupsi teman2nya di kubu KLB abal2," tulisnya.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler