Minta Perdebatan Dihentikan, Jokowi Akhirnya Angkat Bicara: Sudah Tiga Tahun Kita Tidak Mengimpor Beras

- 26 Maret 2021, 20:14 WIB
Presiden Joko Widodo.
Presiden Joko Widodo. /Twitter Setkab/


GALAMEDIA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya mengeluarkan pernyataannya soal rencana pemerintah melakukan impor beras sebanyak 1 juta ton dari Thailand.

Jokowi menegaskan tidak ada beras impor yang masuk hingga Juni 2021.

"Saya pastikan sampai bulan Juni 2021 tidak ada beras impor yang masuk ke negara kita Indonesia. Kita tahu sudah hampir tiga tahun ini kita tidak mengimpor beras," ujar Jokowi dalam konferensi pers virtual di Youtube Sekretariat Presiden, Jumat, 26 Maret 2021.

Ia mengakui pemerintah memiliki nota kesepahaman (MoU) impor beras dengan Vietnam dan Thailand.

Baca Juga: Rekrutmen Guru PPPK Masih Rancu, Aziz Syamsuddin Minta Kemenpan RB Transparan

Namun itu hanya untuk berjaga-jaga di tengah pandemi yang penuh ketidakpastian.

"Saya tegaskan sekali lagi, berasnya belum masuk," ujarnya.

Jokowi pun menyatakan beras petani akan diserap oleh Perum Bulog seiring dengan anjloknya harga gabah beberapa hari terakhir ini.

Sehubungan hal itu, ia bakal memerintahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk membantu anggaran penyerapan tersebut.

"Saya tahu Indonesia masuk masa panen dan harga beras di petani belum sesuai yang diharapkan. Oleh sebab itu, saya minta segera hentikan perdebatan terkait impor beras," tegas Jokowi.

Baca Juga: Dua Emak-Emak Nangis, Politisi PDIP Ini Ancam Laporkan ke Polisi Akibat Perbuatan Tak Menyenangkan

Jokowi pun mengingatkan perdebatan yang timbul mengenai impor beras akan berdampak buruk pada harga jual gabah petani.

Jokowi menyebut harga gabah di tingkat petani bisa turun jika perdebatan dilanjutkan.

Sebagai informasi, sebelumnya, pemerintah berencana membuka keran impor 1 juta-1,5 juta ton beras dalam waktu dekat ini. Rencana itu diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Airlangga berdalih itu dilakukan demi menjaga ketersediaan di dalam negeri supaya harganya tetap terkendali.

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyatakan keputusan impor diambil dengan perhitungan yang matang dengan ketersediaan di Perum Bulog.

Baca Juga: Soal Bansos di Masa Lebaran Idulfitri, Mensos Risma Janjikan Tak Ada Penundaan

Menurutnya, terdapat notulen rapat di tingkat kabinet yang menyatakan bahwa Perum Bulog harus memiliki cadangan beras atau iron stock sebanyak 500 ribu ton. Pengadaan beras tersebut bisa berasal dari impor.

Sementara, ia mendapatkan informasi bahwa stok beras Bulog saat ini hanya 800 ribu ton. Jumlah itu termasuk sisa beras impor pada 2018 yang sebanyak 270 ribu ton sampai 300 ribu ton.

Menurut Lutfi, beras hasil impor pada 2018 kemungkinan akan turun mutu. Alhasil, jika stok saat ini dikurangi sisa beras impor, maka jumlahnya bisa di bawah 500 ribu ton.***



Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x