Menristek Buka Fakta Baru Tentang Kementerian, Rocky Gerung : Jokowi Cuma Petugas Partai  

13 April 2021, 12:34 WIB
Rocky Gerung /Dok PRMN/

GALAMEDIA – Sidang Paripurna DPR RI pada Jumat, 9 April 2021 lalu telah menyetujui penggabungan antara Kementerian Riset Teknologi (Kemristek) dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)

Kabarnya, baru-baru ini Bambang Brodjonegoro mengunjungi Universitas Hasanuddin, tempat dimana beliau pertama kali dilantik sebagai Menteri pada 2019.

Namun, sebelum beliau pamit, Bambang sempat membuka beberapa fakta yang belum diketahui oleh masyarakat luas.

Bambang mengaku kecewa karena Peraturan Presiden (Perprs) BRIN tidak pernah diundangkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) dan memang pihak Menhukam menolak untuk mengundangkannya.

Serta, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) akan menjadi lembaga otonom pemerintah, dimana hal ini sudah dicurigai oleh Bambang.

Hal ini tentunya menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat luas, salah satunya pengamat politik terkenal Rocky Gerung.

Baca Juga: Ribuan Jamaah Melaksanakan Shalat Tarawih Pertama di Masjidil Haram dengan Tetap Mematuhi Protokol Kesehatan

Melalui Youtube Rocky Gerung Official berjudul “MENKUMHAM MBALELO KE JOKOWI. MALAH KEMENRISTEK YANG DIBUBARKAN”, ia memaparkan pendapatnya.

Rocky menilai bahwa ini adalah bocoran negara yang penting.

“Ini betul-betul bocoran rahasia negara yang diucapkan oleh Menristek, Bambang Brodjonegoro tuh, dan itu sebetulnya menunjukkan dari awal kita tau sebetulnya, presiden itu memang Cuma petugas partai,” ujar Rocky membuka video.

Rocky mengatakan jika hal ini berpengaruh pada rusaknya aturan bernegara.

“Jadi kalau si pemilik partai bilang ‘Saya tidak suka dengan orang itu’ ya dia (Jokowi) musti tunduk akhirnya dan itu berimplikasi ketidaksukaan personal itu, berimplikasi pada rusaknya aturan bernegara,” sambung Rocky.

Rocky berpendapat seharusnya yang diganti bukanlah Bambang melainkan Menhukam karena Menhukam yang menentang presiden.

“Bagaimana mungkin presiden menandatangani satu keputusan pembentukan sebuah lembaga dan tidak mau diundangkan, yang musti diganti kan bukan Bambang Brodjonegoro, yang musti diganti itu Menhukam, karena dia yang menentang presiden kan,” Rocky menjelaskan.

Baca Juga: Sikap Aldi Taher Buat Istri dan Mertua Geleng-geleng Kepala, Salsabilih: Orangtua Sempet Telepon, Kaget

Tapi, memang begitu sistem negara Indonesia, partai tau kelemahan presiden, sehingga partai dapat menyandra presiden, menurut Rocky.

“Tapi begitulah di dalam sistem kita, partai, karena keangkuhannya dan karena tau kelemahan presiden, maka presiden disandra sebetulnya oleh kepercayaan partai,” tandasnya.

Menurut pengamatan Rocky, dalam hal ini yang dijadikan korban adalah Bambang.

“Dengan akibat petugas partai yang lain yaitu, Menhukam itu akhirnya musti tunggu sinyal dari Teuku Umar, kira-kira begitu anatominya kan, gampang sekali baca itu, jadi korban si Bambang Brodjo,” ucap Rocky sambil tertawa.

“Ini bener-bener, kaya orang berebut kue yang udah tinggal kecil, karena gak ada lagi kan kue besar yang mau dibagi, semua dapartemen sudah dibagi habis, jadi caranya adalah bubarin supaya bisa diganti nomenklaturnya tuh,” Rocky memaparkan.

Menurut Rocky akhirnya di istana terjadi saling ‘amputasi’ kekuasaan.

“Jadi persiapan itu sebetulnya terbaca dari awal ketika kita tau bahwa ‘ohh ternyata memang tidak mau ditandatangani, tidak mau diundangkan aturan itu, aturan pembuatan Badan Riset Inovasi Negara itu tuh’ dan akhirnya ini yang kita duga dari dulu bahwa itu akan terjadi saling amputasi di istana,” kata Rocky.

Baca Juga: Graha Cahaya Mulya Training Centre Wujudkan Peningkatan Kualitas SDM yang Seutuhnya bagi Masyarakat Indonesia

Rocky senang karena Bambang mau membuka fakta baru dan ia berharap agar menteri lain juga melakukan hal yang sama seperti yang Bambang lakukan.

“Saya juga senang karena Bambang Brodjonegoro akhirnya membuka pengetahuan dia tuh, dan saya berharap supaya menteri-menteri lain yang diperlakukan dengan cara yang sama walaupun dalam skala berbeda-beda mustinya ikutin aja Bambang Brodjo tuh, sebutin bahwa ada permainan politik di dalam semua Kementrian,” harapan Rocky. ***

Editor: Kiki Kurnia

Tags

Terkini

Terpopuler