GALAMEDIA - Menyusul telah digelarnya pertemuan Partai Demokrat dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada Kamis, 22 April 2021 yang lalu, semakin menunjukkan bahwa Demokrat kian mantap menjadi oposisi bersama PKS.
Spekulasi terus bermunculan bahwa keduanya hendak membentuk poros politik baru menyongsong Pilpres 2024 mendatang.
Berkaitan dengan telah bertemunya kedua petinggi partai yakni Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan Ahmad Syaikhu, pengamat politik Ujang Komarudin beranggapan bahwa kendati keduanya kian solid, namun dianggap sulit untuk melawan koalisi Jokowi yang kuat.
Baca Juga: Tak Main-main! Daftar Skuad RANS Cilegon FC Bertabur Bintang, Ada Nama Battistuta dan Zidane
Membantah anggapan itu, politikus Demokrat Surya Makmur Nasution justru memiliki anggapan sebaliknya.
Surya menilai bahwa seandainya pemilu dilakukan dengan jujur dan adil, bukan tidak mungkin koalisi yang dibangun bakal mengalahkan koalisi Jokowi.
"Bila Pemilu jurdil tanpa rekayasa suara, bukan tidak mungkin koalisi PD, PKS dan Nasdem, PPP akan memenangkan Pilpres 2024," ujarnya melalui Twitter pada Jumat, 23 April 2021.
Baca Juga: Polda Jabar Gagalkan Penyelundupan Dua Jenis Benih Lobster ke Vietnam dan Singapura
Disamping itu, ia menyebut bahwa AHY dan Anies baswedan bakal menjadi magnet kekuatan.
"AHY dan Anies menjadi magnet kekuatannya," tandasnya.
Untuk diketahui, Pimpinan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat saling bertemu pada Kamis, 22 April 2021 sore di Kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Jakarta.
Baca Juga: Suami Wajib Tahu! 5 Ajaran Rasulullah Ini Bernilai Ibadah Saat Dilakukan Bersama Istri
Syaikhu menyebut, PKS dan Partai Demokrat memiliki banyak momen kebersamaan selama pemerintahan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2004-2014, termasuk pada perhelatan Pilkada 2020.
"Harapan kami, kebersamaan ini tentunya akan terus dijalin dalam berbagai momentum politik ke depan," kata Syaikhu dalam keterangannya
Syaikhu mengatakan, pentingnya partai politik dalam menjaga nilai dan etika demokrasi yang sehat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Partai politik, kata dia, adalah salah satu pilar utama demokrasi yang harus dijaga dan dibangun dengan sikap negarawan.***