Fadli Zon Soal Penggeledahan di Eks Markas FPI: Sentil Revolusi Industri 4.0, Pembersih WC dan Peledak

28 April 2021, 13:26 WIB
Fadli Zon angkat suara soal penggeledahan di eks markas FPI dan temuan bahan peledak. /Instagram/fadlizon

GALAMEDIA - Tim Densus 88 Polri memastikan serbuk yang ditemukan di bekas markas ormas terlarang FPI di Petamburan, Jakarta Pusat adalah bahan baku peledak.

Namun anggota DPR RI Fadli Zon berkata lain. Politisi dari Partai Gerindra itu malah mempertanyakan klaim pihak kepolisian itu.

Sebelumnya, Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Pol. Ahmad Ramadhan dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Selasa, 27 April 2021 memastikan temuan itu adalah bahan peledak.

Baca Juga: Buntut Penangkapan Munarman oleh Densus 88, Andi Arief: UU Terorisme Jadi Pasal Karet!

"Ada beberapa botol plastik yang berisi cairan TATP (triacetone triperoxide). Cairan TATP ini merupakan aseton yang digunakan untuk bahan peledak," jelasnya, dikutip dari Antara.

Selain TATP tersebut tim Densus 88 juga menemukan bahan baku peledak lainnya.

"Beberapa tabung yang isinya adalah serbuk yang dimasukkan di dalam botol-botol yang serbuk tersebut mengandung nitrat yang sangat tinggi, jenis aseton, dan itu juga akan didalami oleh penyidik," terangnya dilansir Antara.

Penggeledahan tersebut dilakukan setelah Tim Densus 88 Polri menangkap pengacara Rizieq Shihab, Munarman, pada Selasa sore pukul 15.30 WIB.

Baca Juga: Kiamat? Berikut 5 Gedung Tertinggi Dunia di Masa Depan, Tingginya Capai 35 Ribu KM!

Munarman ditangkap di Perumahan Modern Hills, Cinangka, Pamulang, Tangerang Selatan.

Munarman diduga menggerakkan orang lain untuk melakukan tindak pidana terorisme.

Ia juga dianggap bermufakat jahat untuk melakukan tindak pidana terorisme dan menyembunyikan informasi tentang tindak pidana terorisme.

Fadli Zon pun ikut angkat bicara soal temuan Densus 88 di eks markas FPI, yang disebutnya sebagai bahan peledak.

Sebelumnya, dari pihak Munarman menyatakan yang ditemukan dan akhirnya disita polisi adalah cairan pembersih WC.

Baca Juga: Bom Meledak di Terminal II Bandara Soekarno-Hatta, Melukai 10 Orang Calon Penumpang pada 27 April 2003

Fadli pun menyentil soal era saat ini, yang sudah mulai masuk pada era revolusi industri 4.0. Namun, pihak kepolisian tampak tidak bisa membedakan bahan-bahan yang ditemukan itu.

Cuitan Fadli Zon./Twitter

"Di era revolusi industri 4.0, harusnya kita sdh bisa dg mudah membedakan cairan pembersih WC dg cairan bahan peledak," cuit Fadli lewat akun Twitter pribadinya, Rabu, 28 April 2021.

Baca Juga: Trending! Atta Halilintar Negatif COVID-19, Aurel Tak Percaya!    

Warganet pun ikut berkomentar terhadap cuitan Fadli tersebut.

"Kalau sdh benci dan niat busuk, Tepung bisa jadi sabu, Air comberan bisa jadi miras, Batu bara dianggap bubuk mesiu," tulis warganet.

"Semoga POLRI @DivHumas_Polri bisa membungkam opini miring seolah2 tdk memiliki kemampuan menganalisa dan terkesan mengada2. Orang cerdik dan ahli dgn cairan kimia yg biasa dipakai sehari2 bisa menjadikan bahan untuk meracik menjadi boom. Smg publik tdk terkecoh dgn opini ini," komentar warganet lainnya.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler