GALAMEDIA - Anggota DPR RI Dedi Mulyadi menyarankan agar pasar dibuka selama 24 jam untuk mencegah kerumuman pengunjung menjelang perayaan Hari Raya Idulfitri.
Dedi mengatakan kerumunan yang terjadi seperti di Tanah Abang menjadi kecemasan semua pihak yang berujung pada saling menyalahkan.
"Karena segala sesuatu di Indonesia dikaitkan dengan politik juga kepentingan," ujar Dedi.
Menurutnya setiap menjelang Idulfitri masyarakat Indonesia memiliki kebiasaan membeli barang mulai dari pakaian, alat salat hingga panganan ke pasar atau pusat pertokoan lainnya.
Baca Juga: Erwin Ramdani Bicara Kegagalan Persib Menjuarai Piala Menpora 2021
"Semua ingin serba baru. Jangankan yang memiliki kecukupan ekonomi, yang tidak pun terkadang mengumpulkan memaksakan agar memiliki kelengkapan untuk hari raya agar serba baru," katanya.
Artinya, kata Dedi, kecenderungan belanja masyarakat memang sulit dicegah karena Idulfitri atau lebaran menjadi momentum perayaan besar satu tahun sekali bagi umat muslim.
Di sisi lain antrean atau kerumuman terjadi karena jam operasional pasar dan pusat pertokoan yang dipangkas selama pandemi Covid-19. Hal itu membuat masyarakat datang secara bersamaan agar bisa membeli apa yang diinginkan.
"Saya malah memiliki logika berbeda agar pengunjung tidak terjadi penumpukan buka saja 24 jam. Kalau buka 24 jam maka orang tidak akan berebut berkunjung pada jam sama ke tempat itu," tuturnya.
"Orang akan santai berbelanja karena waktunya relatif terbuka dan lama," kata dia.
Ia berharap saran tersebut didengar dan dipertimbangkan menjadi sebuah kebijakan yang berpihak pada masyarakat.
"Ini barang kali salah satu cara. Kita tidak bisa menghindari desakan keinginan publik untuk berbelanja," ujarnya.
"Tetapi semua orang harus menaati protokol kesehatan. Waktu belanja yang panjang akan sangat mudah mengendalikan pengunjung dan mengajak mereka mematuhi protokol kesehatan," tandasnya.***