Pemkot Cimahi akan Gelar Simulasi Pembelajaran Tatap Muka Selama Satu Pekan

20 Mei 2021, 20:15 WIB
Ilustrasi pembelajaran tatap muka. / Antara Foto/Anas Padda /

GALAMEDIA - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kota Cimahi di tengah pandemi Covid-19 direncanakan dimulai saat tahun ajaran baru 19 Juli mendatang.

Namun sebelumnya, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cimahi bakal melakukan simulasi atau uji coba PTM selama satu pekan, yakni 24 hingga hingga 31 Mei 2021.

Pelaksanaan simulasi digelar di semua jenjang mulai PAUD, TK, SD hingga SMP dengan memastikan protokol kesehatan (prokes) ketat.

Baca Juga: Firli Bahuri Berjanji Manut Titah Jokowi untuk 'Selamatkan' Novel Baswedan Cs

"Kami sudah sosialisasi ke sekolah semua jenjang terkait simulasi PTM. Hari ini sekolah mengirim surat ke Disdik untuk mengajukan ikut simulasi yang akan kita tindaklanjuti dengan verifikasi lapangan berdasarkan daftar isian dan daftar periksa," ungkap Kepala Disdik Kota Cimahi, Harjono, Kamis 20 Mei 2021.

Setelah memastikan kesiapan sekolah menggelar PTM, Disdik Kita Cimahi bakal menetapkan sekolah mana saja yang bisa menggelar simulasi PTM.

"Kegiatan simulasi berlangsung mulai Senin (24/5) selama sepekan. Pelaksanaan teknis diserahkan ke sekolah dengan mengacu SE Juknis Penyelenggaraan PTM tahun 2021/2022 yang merujuk SKB (surat keputusan bersama) empat menteri terbaru," katanya.

Baca Juga: Hari Buku Nasional, HERO Group Dorong Peningkatan Minat Baca Anak-anak Indonesia

Ada beberapa aturan yang harus dijalankan dalam simulasi nanti, salah satunya jumlah peserta simulasi, dimana setiap sekolah hanya diperbolehkan menampung 50 persen siswa.

"Tapi berbeda bagi sekolah yang siswanya banyak. Contohnya, SD Cipageran kan ada 1.800 orang, kalau 50 persen berarti kan 900 masih banyak. Berarti dikurangi hanya 20 persen saja," beber Harjono.

Kemudian, lanjut Harjono, pihaknya melarang siswa yang mudik pada Lebaran kemarin ikut serta dalam simulasi PTM nanti. Pihaknya khawatir siswa yang dibawa orang tuanya mudik malah akan berisiko terhadap penularan Covid-19.

Baca Juga: Hamas Surati Presiden Jokowi, Minta Bantuan ke Negara Islam dan Internasional

Ia sudah mengintruksikan para kepala sekolah untuk melakukan pendataan berapa jumlah siswa yang dibawa orang tuanya mudik.

"Semua siswa yang dibawa orang tua didik itu tidak disertakan dalam simulasi PTM, karena sesuai ketentuan setelah mudik harus isolasi mandiri," terang Harjono.

Kemudian, kata dia, guru yang disertakan dalam simulasi juga hanya mereka yang sudah disuntikan vaksin Covid-19. Terkecuali bagi guru yang memang betul-betuk tidak bisa divaksin lantaran memiliki komorbid.

Baca Juga: Usai Diserang Sana Sini, Firli Bahuri Akhirnya Beberkan Nasib 75 Pegawai KPK yang Tidak Lulus TWK

"Kita dari 4.800 orang, tinggal 200 orang yang belum divaksinasi. Harapannya pekan ini sudah rampung semua. Kami sudah minta sekolah melakukan mapping terutama vaksinasi, penyintas, maupun yang mudik baik siswa maupun pendidik dan tenaga kependidikan lainnya," ungkapnya.

Sementara durasi pelaksanaan simulasi PTM dibatasi untuk TK dan SD kelas 1-2 sepanjang 60 menit, SD kelas 3-5 selama 120 menit, SMP 120 menit, dan PKBM 120 menit.

Dalam pelaksanaan PTM, pengawasan bakal dilakukan Disdik Kota Cimahi dan Satgas Covid-19 kelurahan.

Baca Juga: Usai Diserang Sana Sini, Firli Bahuri Akhirnya Beberkan Nasib 75 Pegawai KPK yang Tidak Lulus TWK

"Kegiatan harus menerapkan prokes ketat, jika saat simulasi muncul penularan di lembaga pendidikan, maka akan dihentikan dan langsung dilakukan tindaklanjut secara medis untuk menekan penyebaran covid-19," jelasnya.

Harjono menegaskan, simulasi PTM bagian dari persiapan PTM masa transisi selama 2 bulan pada tahun akademik 2021/2022 yang berlangsung mulai 19 Juli 2021.

"Selesai masa transisi akan dilakukan evaluasi lagi sebelum memasuki adaptasi kebiasaan baru (AKB) pembelajaran pada masa pandemi, sambil menunggu kebijakan nasional lebih lanjut," tuturnya.***

Editor: Dadang Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler