Sentil Rizal Ramli, Anak Buah Sri Mulyani: Insentif Pajak Itu Untuk Kepentingan Rakyat!

27 Mei 2021, 22:00 WIB
Potret Eks Menteri Perekonomian Rizal Ramli. /Antara/Hanif Nashrullah/

GALAMEDIA – Yustinus Prastowo mengaku geram dengan tuduhan yang dilayangkan Rizal Ramli atas kebijakan ekonomi yang telah ditetapkan Menteri Keuangan, Sri Mulyani.

Yustinus menilai semua tuduhan yang dilayangkan Rizal Ramli itu berlawanan dengan fakta.

“Tuduhan Pak Rizal Ramli jauh dari fakta,” ujar pria yang kini menjabat sebagai Staf Khusus Menteri Keuangan, melalui akun Twitternya @prastow, Kamis 27 Mei 2021.

Menurutnya, Anggaran Pengeluaran Belanja Negara (APBN) 2020-2021 kini terus bekerja keras untuk kepentingan rakyat.

“Justru APBN 2020-21 bekerja keras untuk kepentingan rakyat,” ungkap Yustinus.

Hal tersebut kata Yustinus, dapat dibuktikan dengan keberadaan perlindungan sosial, insentif usaha, dan insentif pajak.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 28 Mei 2021: Mama Sarah Skakmat! Al Tanyakan Kebenaran Makam Nindi

“Mulai dari perlindungan sosial, insentif usaha, dan insentif pajak,” jelas Yustinus.

Kemudian Yustinus memperlihatkan sebuah data yang menunjukkan angka insentif pajak dan bantuan sosial pada 2020-2021.

Sepanjang 2020, pemerintah telah memberikan insentif pajak berupa insentif dunia usaha sekitar Rp 56,11 triliun.

Dari Januari - Mei 2021, pemerintah telah memberikan 3 jenis insentif pajak yang terdiri dari insentif dunia usaha (Rp 29,26 triliun), insentif PPN DTP rumah (Rp 41,17 miliar), insentif PPnBM DTP kendaraan bermotor (Rp 203,81 miliar).

Tidak hanya itu, pada April 2021, pemerintah juga telah memberikan bantuan sosial sekitar Rp 61,4 triliun. Angka tersebut setara dengan April 2020.

“Silahkan cek angkanya. Pernahkah kita memberikan stimulus atau insentif untuk rakyat dan UMKM sebesar ini?,” pungkasnya.

Sebelumnya, ekonom senior, Rizal Ramli menganggap pidato Sri Mulyani itu tidak sesuai dengan hasil kinerjanya.

“Maunya pidatonya me ‘Roket’, hasilnya sebaliknya "Tekor". Mengapa demikian?,” tanya Rizal Ramli, melalui akun Twitternya @RamliRizal, 26 Mei 2021.

Hal tersebut kata Rizal Ramli, disebabkan karena kebijakan- kebijakan ekonomi yang telah ditetapkan Sri Mulyani merupakan kebijakan yang terbalik

“Karena kebijakan-kebijakan ekonominya terbalik,” ungkap Rizal Ramli.

Menurutnya, kebijakan ekonomi yang telah ditetapkan Sri Mulyani itu terkesan seperti lebih mengutamakan masyarakat kalangan atas daripada masyarakat kalangan menengah ke bawah.

Baca Juga: Ilmuwan Beberkan Jumlah Minimum Manusia untuk Selamat dari 'Kiamat'

“Harusnya pompa daya beli golongan menengah bawah, tapi kebijakan kemudahan dan pengurangan pajak untuk yang atas,” jelas Rizal Ramli.

“Manfaat pajak itu dimainkan di pasar spekulatif,” pungkasnya. ***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler