Kementerian Ini Jadi Satu-satunya yang Tak Pernah Pakai Jasa Buzzer, Gus Nadir: Oposisi Klepek-klepek

28 Mei 2021, 17:33 WIB
Ilustrasi Buzzer. /Soumil Kumar/Pexels

GALAMEDIA – Cendekiawan Nahdlatul Ulama (NU), Nadirsyah Hosen mengaku takjub dengan Kementerian Keuangan.

Pria yang akrab disapa Gus Nadir ini menyebut jika kementerian yang dipimpin Sri Mulyani itu seharusnya merasa beruntung memiliki pejabat sekelas Yustinus Prastowo.

Maka dari itu, Gus Nadir meminta kepada kementerian lain untuk meniru Kementerian Keuangan agar tidak perlu lagi membayar buzzer untuk bicara tidak jelas dan memainkan tagar di media sosial (medsos).

Baca Juga: Polres Subang Sita 1,3 Kg Tembakau Gorila, Sabu dan Ganja dari Lima Kasus yang Diungkap

"Kementerian lain seharusnya punya pejabat sekelas mas Yustinus Prastowo di medsos. Gak usah bayar buzzer untuk koar-koar gak jelas dan main tagar," ujar Gus Nadir, melalui akun Twitternya @na_dirs, Jumat 28 Mei 2021.

Menurut Gus Nadir, Yustinus Prastowo merupakan sosok staf khusus Menteri Keuangan yang selalu menyampaikan pendapatnya berdasarkan data yang jelas.

"Info sebaiknya disampaikan dari otoritas dengan pakai data yang jelas," ungkapnya.

Hal tersebut, kata dia, dimaksudkan untuk membungkam setiap opini yang dilancarkan partai oposisi.

Baca Juga: Tabrakan Karambol di Dekat Gerbang Tol Pasteur, Seorang PNS Terluka

"Oposisi banyak yang klepek-klepek sama Mas Yustinus Prastowo ketika adu data dan argumen," pungkasnya sambil menyematkan emoticon acungan jempol dan tepuk tangan sebagai bentuk apresiasi atas kinerja Yustinus Prastowo.

Tidak berselang lama, Yustinus pun mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada Gus Nadir.

Yustinus menyatakan bahwa hal tersebut dilakukannya semata-mata ingin merawat suasana diskursif agar tetap sehat dan berimbang.

"Matur sembah nuwun apresiasi Gus Nadir," kata Yustinus, melalui akun Twitternya @prastow, Jumat 28 Mei 2021.

"Saya hanya berusaha merawat suasana diskursif supaya tetap sehat dan berimbang," lanjutnya.

Baca Juga: Pemda Provinsi Jabar Raih WTP Kesepuluh secara Beruntun

Menurutnya, kritik dari partai oposisi itu sangat penting dan diperlukan pemerintahan Presiden Jokowi.

"Kritik sangat penting dan diperlukan. Pertukaran gagasan amat dibutuhkan," kata dia.

Yustinus menganggap partai oposisi tidak hanya sebagai lawan debat, melainkan sebagai teman untuk berpikir.

"Lawan debat adalah teman berpikir, bukan musuh. Mohon dukungan dan doa," tandasnya.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler