Qodari Berani Tampar Muka Jokowi, Rocky Gerung: Dia Nampar Dua Muka, Ide Ini Hanya Untuk Cari Keutungan

19 Juni 2021, 16:45 WIB
Rocky Gerung./* //* Mantra Sukabumi/Instgram.com

GALAMEDIA – Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari diketahui merupakan sosok yang mencetuskan ide presiden tiga periode.

Dalam hal ini, Qodari secara terang-terangan menyatakan bahwa Joko Widodo (Jokowi) harus memimpin untuk tiga periode.

Qodari juga menuturkan bahwa pasangan Jokowi nantinya adalah Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto sebagai calon wakil presiden 2024.

Bahkan diketahui hari ini, Sabtu, 19 Juni 2021, Komunitas Jokowi-Prabowo 2024 akan segera membentuk Sekretariat Nasional Jokowi-2024. Hal ini diketahui melalui agenda syukuran yang tersebar.

Baca Juga: Petinggi NU DKI Jakarta: Siapapun Bisa Jadi Pengurus Kecuali PKS!

Dalam undangan yang tersebar, acara syukuran Seknas Jokowi-Prabowo 2024 akan berlokasi di Tegal Parang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

Meski begitu, Jokowi berpendapat dengan tegas, siapapun yang ingin agar presiden dapat dipilih sebanyak tiga periode, maka orang itu ingin menjerumuskan, mencari muka, atua bahkan menampar mukanya.

Pengamat politik, Rocky Gerung lantas memberikan tanggapannya terkait hal ini. Rocky menuturkan bahwa Qodari tidak hanya menampar Jokowi, namun juga menampar Prabowo, karena diketahui Prabowo hendak menjadi presiden.

“Itu nampar dua muka tuh. Prabowo mau jadi presiden, sekarang mau disuruh jadi wakil presiden itu,” tutur Rocky dilansir melalui Youtube Rocky Gerung Official, Sabtu, 19 Juni 2021.

Baca Juga: Link Streaming Buku Harian Seorang Istri 19 Juni 2021: Alya Kelabakan, Nana Tak Terpengaruh Rencananya

Bahkan, kata Rocky, saat ini posisi Prabowo saja sudah di atas wakil presiden.

“Padahal posisi Prabowo sekarang sebagai Menteri Pertahanan sudah di atas wakil presiden tuh,” paparnya.

Menurut ahli filsuf ini, Qodari yang berasal dari lembaga barometer justru tidak memiliki barometer untuk mengukur sesuatu.

“Jadi ini si barometer (Qodari) ini, dia gak punya barometer sebetulnya tuh, karena dia gak bisa ukur,” tandas Rocky.

Alih-alih mengukur dengan baik, Qodari menurut Rocky, justru menggunakan barometer untuk menekan orang.

“Ini dia justru pakai barometer itu untuk menekan-nekan orang, agar supaya percaya pada ide itu,” jelasnya.

Baca Juga: Qodari Terus Mengusulkan Jokowi 3 Periode, Demokrat: Berikan Saja Jabatan Komisaris, Daripada Menjerumuskan

Lebih lanjut, Rocky menganalisa, ide tersebut diedarkan Qodari dengan tujuan untuk mencari keutungan semata.

“Jadi terlihat bahwa, intinya ide itu memang diedarkan dalam upaya untuk nyari untung aja, supaya surveyor-surveyor ini mulai pasang harga siapa oligarki yang mau beternak surveyor,” imbuh dia.

Kemudian Rocky membahas alasan Qodari yaitu agar Indonesia tidak terbelah, maka Jokowi-Prabowo harus dipasangkan. Menurut Rocky itu tidak masuk logika.

“Nah bayangkan misalnya, dengan alasan bahwa Indonesia itu terbelah oleh persaingan politik dua tokoh ini di masa lalu, karena itu harus direkatkan ulang tuh.”

“Nah logikanya, kalau Indonesia terbelah oleh dua tokoh ini, maka dua tokoh ini jangan dipilih, kan itu logikanya, dia berdua yang bikin pembelahan kok. Jadi ini anehnya atau dungunya sebetulnya,” terang Rocky sambil tertawa. ***

 

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler