Jokowi Bagi-bagi Jabatan Komisaris BUMN, PP Muhammadiyah: Itu Hanya Main-mainan Saja, Jasa Jadi Jongos Politik

19 Juni 2021, 18:08 WIB
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Busyro Muqoddas. //Muhammadiyah

 

GALAMEDIA - Rezim Joko Widodo (Jokowi) akhir-akhir ini terkesan kerap membagi-bagikan jabatan kepada sejumlah pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin.

Hal tersebut menjadi sorotan Ormas Islam, khususnya PP Muhammadiyah.

Ketua PP Muhammadiyah Bidang Hukum HAM dan Kebijakan Publik, Busyro Muqoddas menyatakan jabatan itu banyak diberikan kepada orang-orang di lingkaran pendukung saat Pilpres 2014 dan 2019.

Padahal, menurutnya, saat ini banyak pembagian jabatan yang melanggar prinsip pekerjaan itu sendiri.

"Jabatan-jabatan yang terkait dengan fasilitas kenegaraan yang melanggar prinsip the right man on the right job. Ya komisaris-komisaris dan sejenisnya itu," kata Busyro saat menjadi pembicara di acara diskusi Agenda Mendesak Penguatan KPK yang digelar secara virtual, Sabtu, 19 Juni 2021.

Baca Juga: Qodari Ngotot Satukan Jokowi-Prabowo pada Pilpres 2024, Para Pendukung Jokowi Kompak Menolak!

Disebutkan, jabatan komisaris-komisaris ini justru banyak diberikan kepada orang-orang yang tidak memiliki kapasitas di bidang tersebut.

Bahkan ia tak ragu menyebut hal ini sebagai mainan untuk meraup dukungan di 2024.

"Itu hanya mainan-mainan saja bagi mereka yang diharapkan akan mendukung pada 2024 mendatang dan bagi mereka yang kemarin sudah berjasa sebagai jongos-jongos politik pada periode pemilu lalu," sebutnya.

Akhir-akhir ini Presiden Jokowi melalui Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengangkat sejumlah orang sebagai komisaris di sejumlah perusahaan BUMN.

Personel grup band Slank, Abdi Negara Nurdin atau Abdee Slank ditunjuk sebagai Komisaris PT Telekomunikasi Indonesia (Persero).

Baca Juga: Qodari Berani Tampar Muka Jokowi, Rocky Gerung: Dia Nampar Dua Muka, Ide Ini Hanya Untuk Cari Keutungan

Selain Abdee, ada nama lain yang diangkat menjadi komisaris dan petinggi beberapa perusahaan besar. Seperti politikus PDIP Budiman Sudjatmiko yang jadi Komisaris PTPN V, aktivis buruh Andi Gani Nena Wea Komisaris Utama PT Pembangunan Perumahan, dan politikus Nasdem Irma Chaniago komisaris Pelindo I.

Kemudian Ulin Yusron jadi komisaris PT Pengembangan Pariwisata Indonesia, politikus PSI Dini Shanti Purwono komisaris PGN dan masih banyak sejumlah nama lainnya.***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler