Menteri Keuangan Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Pendapatan Negara Mulai Membaik

23 Juni 2021, 10:07 WIB
Menteri keuangan Sri Mulyani. /Pikiran Rakyat

GALAMEDIA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan pertumbuhan pendapatan negara bulan Mei 2021 mulai membaik.

Menkeu menyampaikan hal tersebut tercapai karena peningkatan kinerja belanja dan investasi untuk penanganan pandemi Covid-19.

Faktor lainnya yaitu pemulihan ekonomi nasional (PEN), meningkatnya pertumbuhan pajak dan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) serta terjaganya kepabeanan dan cukai.

Baca Juga: Beri Tindakan Tegas, Duterte Ancam Penjarakan Warga Filipina yang Tolak Vaksin Covid-19

Penerimaan pajak juga ikut membaik dari pagu Rp1.229,6 triliun realisasinya Rp459,6 triliun atau 37,4 persen dari target.

Angka tersebut meningkat 3,4 persen dari nominal pajak yang dikumpulkan pada Mei tahun 2020.

“Jadi kalau dibandingkan year-on-year ada peningkatan. Tentu ini adalah sangat baik karena saat ini proses pemulihan dan peningkatan pajak ini tentu harus berjalan secara alamiah sedikit demi sedikit bersamaan dengan insentif yang terus kita berikan juga kepada perekonomian,” jelas  Menkeu, yang dikutip Galamedia dari laman Sekretariat Kabinet Republik Indonesia.

Baca Juga: Perhatikan Prokes, Dosen dan Mahasiswa FRSD UK Maranatha Gelar Pengabdian Masyarakat

Untuk penerimaan bea cukai, dari pagu Rp 215 triliun terealisasikan Rp 99,32 triliun atau 46,2 persen dari target. Realisasi pendapatan bea cukai tumbuh 21,6 persen dari target.

Dengan rincian bea masuk tumbuh 3,56 persen dipengaruhi oleh tren kinerja impor nasional yang meningkat, cukai tumbuh 11,9 persen didorong pertumbuhan Cukai Hasil Tembakau, dan bea keluar tumbuh 844,6 persen didorong oleh peningkatan ekspor komoditi tembaga dan tingginya harga produk kelapa sawit.

Baca Juga: 50 Pegawainya Positif Covid-19, Kemenparekraf Berlakukan WFH

“Bea cukai juga memberikan insentif fiskal untuk alat kesehatan, vaksin, dan juga bagi dunia usaha secara umum dalam bentuk pembebasan bea masuk dan pajak dalam rangka impor," ujarnya.

"Kalau kita lihat masih didominasi juga oleh alat-alat kesehatan terutama impor vaksin yang memang sangat tinggi,” sambung Sri Mulyani.

Sementara itu, kinerja PNBP sampai dengan bulan Mei 2021 semakin membaik didukung meningkatnya pendapatan sumber daya alam (SDA) nonmigas, PNBP lainnya, dan pendapatan Badan Layanan Umum (BLU).

Baca Juga: Tagar #3PeriodeMbahmu Bergema, Warganet Ramai-ramai Tolak Jokowi Memimpin Lagi: Gak Becus Urus Negara

Dari target Rp299,1 triliun sudah terealisasikan Rp167,6 triliun atau 56,2 persen. Pertumbuhan PNBP meningkat 22,4 persen dari tahun 2020.

“PNBP ke depan ini akan terus kita lihat sebagai satu mekanisme untuk juga mendukung kemampuan pemerintah memberikan pelayanan publik terutama untuk pendidikan, kesehatan," tuturnya.

"Tapi di sisi lain juga untuk sumber daya alam yang memang memberikan penerimaan di luar penerimaan pajak yang juga sangat penting,” tutup Menkeu.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler