Bupati : Revisi dan Perubahan Terhadap RPJMD Sesuatu Yang Tidak Bisa Dihindarkan dan menjadi keharusan

18 Juli 2021, 19:34 WIB
Bupati Sumedang H.Dony Ahmad Munir.Ade Hadeli/Galamedia. /

GALAMEDIA - Dalam tatanan pemerintahan, adanya revisi dab perubahan terhadap Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tidak bisa dihindari dan menjadi keharusan.

"Demikian halnya dengan RPJMD Kabupaten Sumedang yang selaras dengan Visi Misi Sumedang Simpati 2018-2023, tengah menjalani proses tersebut," kata Bupati Sumedang H.Dony Ahmad Munir, Ahad 18 Juli 2021.

Menurutnya proses tersebut merupakan hasil kajian dan evaluasi yang teliti, cermat, mendalam yang dilakukan Bappppeda bersama stakeholder.

Seperti misalnya perlu adanya penyesuaian dengan RPJM Nasional, terutama dalam penajaman prioritasnya. Apalagi RPJMD Kabupaten Sumedang terlahir sebelum RPJM Nasional ditetapkan.

Selain itu adanya Peraturan Menteri Dalam Negeri mengenai perubahan nomenlaktur, juga karena dampak Pandemi Covid-19 yang telah meluluhlantakan berbagai tatanan kehidupan masyarakat. Sehingga target pembangunan terganggu pencapaiannya.

Baca Juga: Target 3.000 Jadi 4.200 Warga, Lanud Suryadarma Kembali Lakukan Vaksinasi Covid-19

"Apa yang harus diubah tentunya harus ada kesepakatan bersama. Sehingga nantinya akan bersama-sama mengawal, menjaga dan merealisasikannya. Jadi seluruh stake holder diharapkan bisa menyepakati hasil tujuan sasaran," ujarnya.

Namun begitu berbagai strategi dan arah kebijakan pembangunan daerah tetap merujuk kepada visi dan misi yang telah ditetapkan.

"Jadi pada intinya kita akan menetapkan program pembangunan daerah yang berdampak pada penyampaian visi dan misi. Tidak ada satupun program yang ditetapkan tidak berdampak pada pencapaian visi dan misi," tandasnya.

Sebut Dony, Visi dan Misi Sumedang Simpati 2018-2023 adalah hasil kajian yang didukung fakta, data dan riset di lapangan, serta kesepakatan bersama yang berangkat dari lima masalah utama.

Yaitu masalah kemiskinan dan pengangguran. Pendidikan, kesehatan. Infrastuktur. Iklim Investasi kurang kondusif. Dan Kinerja ASN belum optimal.

Di samping lima masalah utama tersebut, lanjutnya, Kabupaten Sumedang juga mmemiliki enam potensi yakni sumber daya manusia yang banyak. Sumber daya alam yang melimpah ruah, sejarah dan budaya Sumedang yang luhu. Letak geografis Sumedang yang sangat strategis, KEK Jatigede dan Kawasan Ekonomi BUTOM GEDE, serta kawasan pendidikan di Jatinangor.

Baca Juga: Skenario Trio Buzzer dan Orang Dekat Jokowi Rebut Tahta Jokowi Terungkap, Cendikiawan: Jangan Didengar Jokowi!

"Enam keunggulan ini kita rumuskan untuk mengatasi lima masalah tadi. Ditambah dengan masalah sekarang Pandemi Covid-19. Berarti bagaimana menangani kesehatan dan pemulihan ekonomi daerah lebih ditekankan," katanya.

Di samping enam potensi yang ia sebutkan, Bupati juga menyampaikan beberapa reperensi untuk bisa menjadi potensi.

Selain Jalan Tol (Cisumdawu) yang mudah-mudahan ranpung tahun sekarang. Lantas Bendung Cipanas bisa menjadi variabel potensi yang ditargetkan akhir tahun 2022 selesai, dan bisa mengairi sebagian Ujungjaya serta sebagai potensi wisata. Demikian juga dengan Bendung Sadawarna di Surian juga diharapkan bisa memantik pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sumedang.

Pada kesempatan itu, Dony menekankan bahwa permasalahan kemiskinan harus mendapat perhatian khusus. Hal itu mengingat angka kemiskinan di Sumedang meningkat, bahkan di atas angka provinsi dan nasional.

Baca Juga: Skenario Trio Buzzer dan Orang Dekat Jokowi Rebut Tahta Jokowi Terungkap, Cendikiawan: Jangan Didengar Jokowi!

Sebab Slsebesar apapun prestasi yang dicapai, kalau kemiskinan tinggi, tentunya akan jadi catatan. " Angka terakhir kita di 10,26 di atas kemiskinan Nasional dan Provinsi. Padahal sebelumnya kita telah berhasil menurunkan kemiskinan di 0,7 persen di Tahun 2019. Tapi karena Pandemi Covid-19, langsung meningkat tajam lagi. Ini harus betul-betul didalami masalahnya dan disiapkan program pembangunan tepat untuk mengatasinya," tandasnya.

Diakhir kesempatan, dia mengingatkan bahwa selain berpedoman pada visi dan misi, pembangunan daerah juga harus mempunyai pondasi yakni pondasi agama, budaya, dan teknologi.

"Agama akan mengarahkan kita. Budaya akan membumikan. Teknologi akan mengakselerasi apalagi setelah menetapkan diri sebagai Digital Region. Itu pondasinya," pungkas Dony.

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler