Satgas Covid-19 Kabupaten Garut Gelar Sosialisasi dan Simulasi Tracer Covid-19

2 Agustus 2021, 17:25 WIB
Satgas Covid-19 Kabupaten Garut menggelar Sosialisasi dan Simulasi Tracer Covid-19 dengan Aplikasi Silacak yang dilaksanakan di Gedung Sarana Olahraga (SOR) Ciateul, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Senin 2 Agustus 2021. /Agus Somantri/Galamedia/


GALAMEDIA- Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut menggelar Sosialisasi dan Simulasi Tracer Covid-19 Dengan Aplikasi Silacak, berlangsung di Gedung Sarana Olahraga (SOR) Ciateul, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Senin 2 Agustus 2021.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Wakil Bupati Garut, dr. Helmi Budiman, Dandim 0611/ Garut, Letkol CZi. Deni Iskandar, dan Kapolres Garut, AKBP Wirdhanto Hadicaksono. Aplikasi Silacak (Sistem Informasi Pelacakan) sendiri merupakan program penguatan tracing dalam penanganan pandemi Covid-19.

Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, mengatakan, bahwa kunci dari keberhasilan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) adalah dengan diikuti tracer yang cukup. Ia juga menyebutkan jika kondisi saat ini tracking, tracing maupun testing di Kabupaten Garut masih kurang.

"Nah, makanya mudah-mudahan dengan pendekatan bersama melibatkan TNI-Polri, relawan ada pendekatan persuasif humanis mengajak kepada yang memang harus dilakukan tracking tracing itu mereka mau dilakukan," ujarnya, Senin 2 Agustus 2021.

Baca Juga: Usai Fadli Zon dan Mardani Ali Sera Berang, Pinangki Akhirnya Dieksekusi ke Lapas Wanita Tangerang

Menurut Helmi, untuk kinerja dari tim tracer ini adalah dengan melacak orang-orang yang kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 untuk dilakukan tracking tracing untuk memutus penularan Covid-19.

"Jadi kerjanya adalah bagaimana kita nanti kita melacak kalau lah misalkan ada yang positif kemudian harus ada yang dilacak misalkan berapa orang, 10 atau 15 orang inilah harus dikejar dilakukan tracking tracing agar tidak terjadi penularan," ucapnya.

Sementara itu, Dandim 0611/Garut, Lekol CZi. Deni Iskandar, menyebutkan, sosialisasi dan simulasi ini dilakukan sesuai perintah dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo yang disampaikan kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan dengan tujuan agar pencarian orang yang terpapar Covid-19 bisa dilakukan dengan cepat.

Menurut Deni, pihaknya akan terus melakukan langkah-langkah sinergis untuk mencapai target tracer yang semakin banyak dalam menangani Covid-19 di wilayah Kabupaten Garut. Ia menuturkan, dengan kontak erat yang harus dilakukan mencapai 15-30 orang sehari, sepertinya dengan segala sumber daya manusia di puskesmas seluruh Kabupaten Garut tidaklah mungkin.

"Oleh karena itu Bapak Bupati mengambil kebijakan ini yang dilaksanakan oleh saya dan Kapolres sebagai penanggungjawab di lapangan akan kita lakukan dengan sebaik-baiknya," katanya.

Baca Juga: Hoaks Sumbangan Rp 2 Triliun, Anak Akidi Tio Bisa Dijerat Pasal Penghinaan Negara

Deni menuturkan, pihaknya telah membagi tim di 67 puskesmas di seluruh Kabupaten Garut yang terdiri dari tenaga kesehatan, Babinsa, Bhabinkamtibmas dan relawan untuk menjadi tim tracer.

Di tempat yang sama, Kapolres Garut, AKBP Wirdhanto Hadicaksono, mengatakan, kolaborasi TNI Polri dan juga tenaga kesehatan ini sangat penting dilakukan mengingat sumber daya manusia yaitu tenaga kesehatan yang masih kurang.

"Harapannya tentunya nanti tracer dengan melaksanakan tracing yang baik, kemudian kita mengidentifikasi masyarakat kita yang terpapar dengan cepat. Baik yang terpapar maupun kontak eratnya, sehingga bisa dilakukan treatment yang baik sehingga kita bisa mengurangi angka kematian," ucapnya.***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler