GALAMEDIA - Pegiat media sosial Ferdinand Hutahaean menanggapi 'curhatan' Penyidik Senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) nonaktif, Novel Baswedan.
Bahkan, Ferdinand Hutahaean meminta Novel Baswedan untuk belajar lebih mencintai Indonesia dan Pancasila.
Sebelumnya, Novel mengatakan putusan Mahkamah Agung yang menyatakan tes wawasan kebangsaan (TWK) konstitusional.
Hal tersebut disampaikan Novel melalui akun media sosial Twitter miliknya @nazaqistsha pada Selasa, 31 Agustus 2021.
Baca Juga: PSIS Kalahkan Persela 1-0 Berkat Gol Pemain Pengganti di Injury Time
Menurut Novel, dalam putusannya MK tidak membenarkan pelanggaran hukum yang terjadi dalam pelaksanaan TWK.
"Putusan MK katakan TWK konstitusional, bukan membenarkan praktek melanggar hukum dlm TWK," katanya, dikutip Galamedia dari akun Twitternya.
Novel mengatakan, masalah utama dalam TWK adalah pelaksanaannya yang dinilainya ilegal atau melawan hukum.
Hal itu disampaikannya lantaran TWK dilakukan hanya untuk menyingkirkan pegawai.
"Sedangkan masalah yg terjadi adl perbuatan melawan hukum / ilegal yg dilakukan thd peg KPK utk penyingkiran," tulis Novel.
Baca Juga: Tahun Depan, Dudung Abdurachman Berpeluang Jabat Panglima TNI
"Sbgmn temuan Komnas HAM & Ombudsman RI. Jadi hal yg berbeda," jelasnya.
Menanggapi hal tersebut, pegiat media sosial Ferdinand Hutahaean pun mengomentari cuitan dari penyidik senior KPK yang dinonaktifkan karena tak lulus TWK.
Ia mengatakan bahwa daripada Novel menuduh orang lain tak benar dan memberi prasangka negatif dan buruk lebih baik, lebih baik mengubah cara pandang dan pola pikirnya.
"Vel, sudahlah, daripada menuduh yg lain salah, tak benar dengan segala prasangka negatif dan buruk, Lebih baik anda coba merubah cara pandang dan pola pikir serta belajar lebih mencintai Indonesia dan Pancasila," kata Ferdinand.
Selain itu, mantan Politikus Partai Demokrat ini mengatakan bahwa Novel seharusnya belajar lagi agar jika melamar pekerjaan yang ada TWK-nya, ia bisa lulus.
"Supaya lain kali kau lulus jika melamar kerjaan dan ada TWK nya," ujar Ferdinand.***