Demokrat Bandingkan Utang di Rezim SBY yang Turunkan 55 Persen dan Jokowi Naik 69 Persen: Jomplang!

30 Oktober 2021, 20:58 WIB
Kader Partai Demokrat, Yan Harahap. /Instagram @yanharahap

GALAMEDIA – Politisi Partai Demokrat, Yan Harahap membalas pernyataan Sekretaris PDIP, Hasto Kristiyanto yang sempat membandingkan rezim Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Yan Harahap secara tegas balik membandingkan utang negara pada rezim SBY dengan Jokowi.

Dia meminta Hasto untuk memperhatikan utang yang diwariskan Megawati Soekarnoputri terhadap SBY dan SBY terhadap Jokowi.

“Bandingkan rasio utang pada PDB, yg diwariskan Presiden Megawati ke Presiden @SBYudhoyono dengan yg diwariskan Presiden SBY ke Presiden @jokowi,” ujarnya melalui akun Twitter pribadi @YanHarahap dilansir Galamedia Sabtu, 30 Oktober 2021.

Dalam cuitannya itu, Yan menyematkan sebuah foto berisikan grafik rasio utang pada PDB dari tahun 2004-2021.

Baca Juga: Demokrat Desak Moeldoko Cs Belajar dari Para Loyalis Anas Urbaningrum: Agar Tempuh Jalan Ksatria, Bukan Begal

Menilik grafik tersebut, Yan mengatakan bahwa sangat jauh utang di rezim SBY dengan Jokowi.

Di mana, pada rezim SBY (2004-2014), presiden ke enam itu berhasil menurunkan utang hampir 55 persen dari PDB sebesar 56,6 persen.

Sementara pada rezim Jokowi (2014-2021) utang malah naik sekitar 69 persen dari PDB 24,7 persen menjadi 41,6 persen.

“Jomplang!!! Apa Hasto tau itu? Tidak! Sebab ia kelamaam ‘dalam tempurung’!” tegas Yan.

Sebagaimana diketahui, Hasto sempat menyanjung Jokowi dalam penanganan pandemi Covid-19.

Hasto menilai Jokowi bekerja dengan mencari solusi secara menyeluruh dan langsung turun ke bawah.

Hal ini disampaikan Hasto dalam webinar di kantor DPP PDIP, Jakarta, Kamis, 21 Oktober 2021.


Baca Juga: Geoffrey Castillion Tambah Kemenangan, Persib Bandung Unggul 3-0 Atas Persipura Jayapura

“Melihat akar persoalan pokok dari Covid-19 dan kemudian mencari solusi menyeluruh dimulai dari refocusing anggaran, kebijakan yang menyeimbangkan antara pembatasan sosial dan pertumbuhan ekonomi serta terdepan dalam pengadaan vaksin,” ujarnya.

Dalam pandangan Hasto, Jokowi memiliki karakteristik yang berbeda dengan pemimpin lain.

Perintah Jokowi, baik di rapat terbatas (internal) maupun lapangan selalu cepat dieksekusi oleh anak buahnya.

Hasto pun membandingkan pemerintahan era Jokowi dengan pemerintahan 10 tahun sebelumnya.

Meski tak disebut secara spesifik, kita ketahui bahwa 10 tahu sebelum era Jokowi ditempati oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Menurutnya, pemerintahan 10 tahun sebelumnya terlalu banyak rapat namun tak mengambil keputusan.

“Berbeda dengan pemerintahan 10 tahun sebelumnya, terlalu banyak rapat tidak mengambil keputusan,” ungkapnya. ***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler