Polemik Tes PCR, Joko Anwar: Apakah Ada Oknum Pejabat yang Punya Saham di Bisnis Tes PCR?

1 November 2021, 18:31 WIB
ilustrasi Tes PCR /Website/Kominfo

GALAMEDIA - Tes Polymerase Chain Reaction (PCR) menjadi polemik di Indonesia dikarenakan satu dan lain hal.

Beberapa waktu lalu pemerintah menurunkan harga tes PCR secara drastis dari harga semula jutaan rupiah hingga kini hanya ratusan ribu saja.

Diketahui, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) saat ini resmi menetapkan tarif tertinggi tes PCR Rp 275.000 untuk wilayah Jawa dan Bali.

Sedangkan untuk wilayah luar Jawa-Bali dikenakan tarif tertinggi Rp 300.000.

Baca Juga: Sampaikan Pembelaan, Aa Umbara: Sedikitpun Saya Tidak Mencuri Hak-hak Warga, Apalagi Dimasa Pandemi

Penurunan harga tes PCR yang drastis ini kemudian menjadi pertanyaan besar para tokoh dan masyarakat.

Pasalnya mengapa baru sekarang pemerintah menurunkan harga tes PCR sementara negara lainnya mematok harga tes tersebut sangat murah.

Diberitakan Galamedia sebelumnya, penurunan harga tes PCR berlaku saat adanya arahan Presiden Jokowi yang meminta tes PCR sebagai syarat perjalanan udara.

Meskipun saat ini, pemerintah membatalkan peraturan tersebut.

Menko PMK, Muhadjir Effendy mengatakan tes PCR tak diwajibkan untuk perjalanan wilayah Jawa dan Bali.

Baca Juga: Tak Bayarkan Pajak Hingga Rp 2,6 Miliar, Korporasi dan Dua Pengusaha di Bekasi jadi Tersangka

"Untuk perjalanan ada perubahan yaitu untuk wilayah Jawa dan Bali, perjalanan udara tidak lagi mengharuskan menggunakan tes PCR," ujarnya.

Namun, saat ini keluar peraturan baru dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang mewajibkan pelaku perjalanan darat dari dan ke Pulau Jawa dan Bali untuk menunjukan hasil tes PCR atau antigen.

Para pelaku perjalanan jauh dengan moda transportasi darat dan penyebrangan dengan ketentuan jarak minimal 250 kilometer atau waktu perjalanan 4 jam dari dan ke pulau Jawa-Bali juga harus menunjukan kartu vaksin minimal dosis pertama.

Baca Juga: Khawatirkan Banyak Spesias Punah Akibat Perubahan Iklim, UGM Yogyakarta: Tantangan yang Sama dengan Manusia

Hal itu juga lantas disorot produser film ternama, Joko Anwar. Melalui cuitannya, mempertanyakan apakah ada oknum tertentu yang menjadikan tes PCR sebagai bisnis.

"Penasaran. Apakah ada oknum pejabat yang punya saham di bisnis tes PCR? Nanya lho ini," cuitnya dikutip Galamedia dari Twitter @jokoanwar, Senin 1 November 2021.

"Masih boleh bertanya kan di republik ini?," sambungnya.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler