Dites Swab PCR, Satu Guru SMP Swasta di Cimahi Terkonfirmasi Positif Covid-19

18 November 2021, 18:49 WIB
Seorang guru sedang menjalani swab tes PCR di Sekolah BPK Penabur Jalan Encep Kartawiria Kota Cimahi, Selasa, 16 November 2021 kemarin./Laksmi Sri Sundari/Galamedia /

GALAMEDIA - Satu orang guru SMP Swasta di Kota Cimahi dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19, setelah menjalani swab test PCR secara acak, yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan (Disdik) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi.

Pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah itupun dihentikan sementara. Selain itu, guru yang bersangkutan juga harus menjalani isolasi selama 14 hari, dan dilakukan tracing kepada kontak erat.

Sebelumnya sebanyak 380 orang guru dan siswa SD dan SMP di Kota Cimahi menjalani swab test PCR acak pada Selasa, 16 November 2021, yang difasilitasi Disdik dan Dinkes Kota Cimahi.

Baca Juga: Misteri Angker Cadas Pangeran: Sering Ada Penampakan Ular Besar dan Suara Orang Meraung Kesakitan

"Dari 340 sampel yang diambil, baru keluar hasilnya hari ini 277 sampel. Dari 277 itu yang positif 1 orang, guru SMP swasta di Cimahi," ungkap Harjono, Kamis, 18 November 2021.

Atas temuan tersebut, pihaknya langsung melakukan penelusuran terhadap guru yang positif Covid-19. Informasi yang didapat, guru itu merupakan guru baru di sekolah tersebut.

"Kami langsung melakukan cek dan ricek, penelusuran ke yang bersangkutan. Informasinya bahwa dia itu guru fresh graduate, baru bergabung 1 bulan lalu. Orang luar cimahi dan ngekos di Cimahi," beber Harjono.

Penelusuran juga dilakukan kepada keluarga guru tersebut di tempat asalnya, apakah ada yang positif atau kontak erat

Baca Juga: Jejak Digital Buktikan Ustad Farid Okbah Tak Hanya Bertemu Jokowi, Juga Jumpa UAS, Amien Rais dan Zakir Naik

"Lagi ditelusuri juga apakah ada keluarga yang di tempat asalnya yang positif atau dia kontak erat. Lalu pihak sekolah yang komunikasi siapa aja. Tapi untungnya selama 2 minggu dia baru sekali ke sekolah untuk memberi layanan penyuluhan, jadi jarang ke lokasi sekolahnya," kata Harjono.

Sementara penutupan sekolah tersebut bakal dilakukan selama 14 hari kedepan. Mengingat sekolahnya memiliki asrama, maka siswa yang ada di asrama tidak diperkenankan keluar area sekolah.

Baca Juga: Kepala Staf Presidenan Moeldoko Diusir, Massa Aksi Kamisan: Kami Bukan Teman Bapak!

"Sekolahnya kebetulan berasrama, sehingga penutupan hanya berlaku di lingkungan sekolah. Anak-anak tidak keluar selama 14 hari. Guru yang positif diisolasi, dan tidak diperkenankan ke sekolah," tegas Harjono.

Pihaknya juga kembali melaksanakan agenda swab test PCR acak terhadap 380 guru dan siswa SD serta SMP. Kali ini lokasi pelaksanaannya bertempat di SMPN 1 Kota Cimahi.

"Untuk yang di SMPN 1 hari ini ada 380 siswa sama guru SD dan SMP melaksanakan lagi PCR acak. Karena kapasitas laboratorium kesehatan Cimahi cuma 150 per hari, jadi bergiliran dengan yang PCR umum," jelas Harjono.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler