Mensos Risma Paksa Anak Disabilitas Tuli Untuk Bicara, Komunitas Tunarungu Tersinggung: Pelanggaran UU No 8

2 Desember 2021, 20:40 WIB
Menteri Sosial : Tri Rismaharini. /

 

GALAMEDIA – Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini kembali menjadi sorotan lantaran memaksa penyandang disabilitas tunarungu untuk bicara di hadapan publik.

Komunitas tunanguru bernama Gerakan untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia (Gerkatin) pun merasa tersinggung sekaligus heran dengan tindakan Risma itu.

Baca Juga: Raih Penghargaan 'Best Governor for Inclusive Economic Growth', Anies Baswedan: Ini untuk Warga Jakarta

Menurut Gerkatin Risma telah melanggar UU Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.

“Kami merasa tersinggung, bahkan merasa heran karena omongan Ibu Risma itu mencerminkan pelanggaran UU Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas,” demikian yang ditulis Gerkatin pada Kamis, 2 Desember 2021.

Gerkatin pun langsung mengingatkan soal pasal penghormatan terhadap penyandang disabilitas tuli. Termasuk pelanggaran hak berekspresi mereka.

Baca Juga: Deklarasi Damai Pilkades Serentak di Subang, Bupati: Jangan Hanya Seremonial Jalankan Secara Profesional

“Intinya, ada pasal penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak penyandang disabilitas rungu/tuli, hak berekspresi dan hak memperoleh informasi dan komunikasi,” imbuhnya.

Sebelumnya, tindakan Risma yang memaksa penyandang disabilitas tunarungu bicara terjadi di Gedung Aneka Bhakti Kemensos pada Rabu, 1 Desember 2021.

Acara tersebut juga disiarkan secara langsung melalui kanal Youtube Kemensos RI. Mulanya, Risma di atas panggung bersama penyandang disabilitas rungu wicara dan autisme bernama Anfield Wibowo.

Baca Juga: Pengamat Sebut Dudung Berada di Mahzab ‘Islam Liberal’ Buntut Tuhan Bukan Orang Arab

Anfield yang memang gemar melukis membawa lukisannya yang baru saja dilukis di lokasi. Anfield lantas memegang mikrofon dan mencoba berbicara.

“Apa yang mau disampaikan ke Ibu apa?” tanya Risma pada Anfield.

Anfield tampak memegang kertas dan mencoba untuk bicara hingga seorang juru bicara bahasa isyarat membantu memperjelas apa yang hendak disampaikan Anfield.

“Selamat siang, Ibu dan Bapak, hadirin sekalian di sini. Semoga Ibu Menteri suka dengan lukisan Anfield. Terima kasih,” ujar Anfield melalui juru bicara.

Kemudian, Risma kembali mengajak seorang penyandang disabilitas tunarungu bicara lain bernama Aldi naik ke atas panggung.

Saat itu, Risma memaksa Aldi untuk bicara tanpa menggunakan alat bantu.

Baca Juga: Masa Reuni PA 212 di Medan Desak Pemerintah Bebaskan HRS hingga Copot Menag Yaqut

“Aldi, ini Ibu. Kamu sekarang harus bicara, kamu bisa bicara. Ibu paksa kamu untuk bicara. Ibu nanam... eh melukis, tadi melukis pohon, ini pohon kehidupan.”

“Aldi ini pohon kehidupan. Ibu lukis hanya sedikit tadi dilanjutkan oleh temanmu, Anfield. Nah, Aldi, yang Ibu ingin sampaikan, kamu punya di dalam, apa namanya, pikiranmu, kamu harus sampaikan ke Ibu, apa pikiranmu,” kata Risma.

“Kamu sekarang, Ibu minta bicara, nggak pakai alat. Kamu bisa bicara,” lanjutnya.

Aldi pun mencoba untuk bicara namun suaranya sangat lirih. ***

 

Editor: Muhammad Ibrahim

Tags

Terkini

Terpopuler