Pandemi dan Disrupsi Teknologi, Bedi Budiman : GMNI Diharapkan Mampu Menjawab Tantangan Zaman

7 Desember 2021, 15:14 WIB
Ketua Komisi I DPRD Jabar, Dedi Budiman. /Rio Ryzki Batee/Galamedia/

GALAMEDIA - Ketua Komisi I DPRD Jawa Barat Bedi Budiman berharap Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) mampu menghadapi tantangan zaman saat ini, salah satunya kondisi pandemi Covid-19 yang masih terjadi di tanah air.

"Karena setiap generasi memiliki tantangan zamannya tersendiri, kondisi saat ini berbeda dengan dahulu, begitupun dimasa mendatang," ungkapnya usai Pembukaan Kongres IV PA GMNI di Kota Bandung, Senin, 6 Desember 2021.

Selain pandemi Covid-19 dengan berbagai implikasinya, juga ada tantangan disrupsi teknologi dengan berbagai konsekuensinya dan menguatnya paham politik-identitas pasca Perang Dingin berakhir.

Namun, marhaenisme yang merupakan ruh GMNI dan hasil pemikiran Bung Karno masih relevan di zaman sekarang.

"Substansi dari ajaran Bung Karno tetap relevan, karena memuat Nilai Dasar dari bentuk tatanan masyarakat yang adil, bebas dari eksploitasi atau penghisapan. Maka itu, kader GMNI baik yang msh mahasiswa maupun alumni dengan berprofesi dimanapun, bisa mengimplementasikan nilai-nilai tersebut di masyarakat," tutur politisi PDI Perjuangan tersebut.

Baca Juga: Moeldoko Beberan Alasan Batalnya PPKM Level 3 Se-Indonesia Saat Natal dan Tahun Baru

Mulai dari penguasaan konsepsi-konsepsi (pemikiran Bung Karno), pemahaman akan situasi kekinian, kecermatan dalam berstrategi, dan mental yg tangguh dan amanah. Keterpaduan ini mutlak diperlukan, supaya tidak terjebak dalam jargon-isme, seloroh Bedi.

Bedi pun sepakat dengan pernyataan Presiden Joko Widodo yang dalam sambutannya mengatakan kader GMNI harus bisa menghadirkan gagasan-gagasan inovatif berkarakter Pancasila guna menghadapi tantangan di masa pandemi revolusi industri 4.0.

Pasalnya, Bung Karno pun terkenal dengan pemikirannya yang out of the box, melebihi zamannya.

"Jadi kader GMNI dituntut kecerdasan untuk mengkaji persoalan yang ada, karena Bung Karno pun pemikirannya kala itu tergolong out the box, dengan menghadirkan gagasan nasionalisme/paham kebangsaan Indonesia. Dalam skala lebih luas, bahkan bung Karno berkontribusi dalam membentuk tatanan perdamaian dunia dengan perhelatan KAA 1955 dan GNB 1961," jelasnya.

Apalagi, arus globalisasi sangat pesat dengan beragam teknologi yang semakin berkembang. Maka itu, kader GMNI harus berpikir visioner dan progresif yang sesuai dengan konteks zamannya

Baca Juga: Bak Kampung Artis! Sejumlah Artis Drakor Ini Bertetangga Lho, Salah Satunya Cha Eun Woo dan Park Min Young

"Oleh karena itu, kita harus bisa menjalankan pemikiran-pemikiran yang dicetuskan beliau (Bung Karno) ditengah kehidupan yang jauh lebih kompleks dibanding masa lalu,” pungkasnya.

Sebelumnya, Kongres IV Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia yang digelar di Trans Luxury Hotel, Kota Bandung, hari ini, dibuka oleh langsung Presiden Jokowi secara daring, dan dihadiri oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil.***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler