GALAMEDIA - Vaksin Covid-19 nyatanya memiliki sejumlah efek samping yang dikhawatirkan publik. Data terbaru dari meta-analisis komprehensif menunjukkan bahwa tidak ada yang perlu ditakuti.
Studi dari Beth Isreal Deaconess Medical Center menemukan bahwa sejumlah besar efek samping vaksin Covid-19 yang dilaporkan oleh pasien setelah menerima suntikan dapat dikaitkan dengan efek placebo.
Para peneliti memeriksa 12 uji coba keamanan vaksin, termasuk laporan efek samping dari 22.578 penerima plasebo dan 22.802 penerima vaksin.
Setelah itu, membandingkan tingkat efek samping yang dilaporkan antara mereka yang menerima suntikan placebo dan mereka yang menerima suntikan nyata.
Hasilnya Ada Efek Placebo dan Nocebo, Apa itu?
Melansir dari abcnews, mereka menemukan bahwa setelah suntikan pertama, dua pertiga orang mengalami efek samping seperti sakit kepala dan kelelahan, yang menurut para peneliti disebabkan oleh efek plasebo.
Yang mengejutkan, hampir seperempat orang dan beberapa yang menerima suntikan plasebo - mengalami efek samping seperti lengan yang sakit, juga disebabkan oleh efek plasebo.
Baca Juga: Karyawan Baru Wajib Tahu! Ini 5 Etika yang Wajib Diterapkan Saat Mengirim Pesan pada Atasan
Efek plasebo terjadi ketika orang mengantisipasi perawatan medis akan memiliki efek tertentu, sedemikian rupa sehingga mereka merasakan hasil yang mereka harapkan setelah perawatan. Sederhananya, efek placebo merupakan efek positif.
Para ahli mengatakan efek plasebo adalah contoh kuat dari hubungan antara pikiran, tubuh, dan keadaan kita.
Sedangkan itu, ada juga yang disebut efek samping dari vaksin covid-19 adalah berasal dari efek nocebo.
Lebih dari dua pertiga efek samping umum yang dialami orang setelah vaksinasi COVID-19 dapat dikaitkan dengan "efek nocebo" daripada vaksin itu sendiri, menurut sebuah studi baru.
Melansir dari euronews, efek nocebo sama seperti efek plasebo - fenomena terkenal dari peningkatan kesehatan fisik atau mental seseorang setelah melakukan pengobatan palsu - tetapi hasilnya negatif daripada positif (kebalikan dari placebo).
"Gejala nonspesifik seperti sakit kepala dan kelelahan - yang kami tunjukkan sangat sensitif terhadap nocebo, terdaftar di antara reaksi merugikan yang paling umum setelah vaksinasi COVID-19 di banyak selebaran informasi," penulis senior studi tersebut Dr Ted J Kaptchuk, profesor kedokteran di Harvard Medical School, mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: Malu-Malu Ternyata Mahalini Raharja Memiliki Kedekatan dengan Rizki Febian: Anaknya Baik Banget !
"Bukti menunjukkan bahwa informasi semacam ini dapat menyebabkan orang salah mengartikan sensasi latar belakang umum sehari-hari yang timbul dari vaksin atau menyebabkan kecemasan dan kekhawatiran yang membuat orang sangat waspada terhadap perasaan tubuh tentang efek samping," tambah Kaptchuk.
Sementara beberapa peneliti berpendapat bahwa pasien harus diberi tahu lebih sedikit tentang potensi efek samping vaksin, Kaptchuk percaya secara etis perlu untuk memberi tahu peserta sepenuhnya.
"Pengobatan itu berdasarkan kepercayaan," katanya.
Baca Juga: Maaf Arteria Belum Cukup? Dedi Mulyadi Heran Bahasa Asing Tidak Permasalahkan saat Rapat
"Temuan kami mengarahkan kami untuk menyarankan bahwa memberi tahu publik tentang potensi respons nocebo dapat membantu mengurangi kekhawatiran tentang vaksinasi COVID-19, yang dapat mengurangi keraguan vaksinasi,” jelasnya. ***