Pembangunan Jalan Selatan KBB Terhenti, Lokasi Proyek Jadi Rawan Laka

8 Februari 2022, 17:48 WIB
Proyek pembangunan jalan di selatan KBB sejak awal Januari 2022 berhenti total /Dicky Mawardi/Galamedia/

GALAMEDIA- Warga di wilayah selatan Kabupaten Bandung Barat (KBB) berharap pembangunan jalan bisa segera rampung. Pasalnya, akses jalan kabupaten tersebut awalnya ditargetkan bisa selesai di akhir tahun lalu namun molor dan sekarang berhenti total.

Salah seorang tokoh masyarakat Kecamatan Sindangkerta, Deni Nursamsi mengatakan, akibat mangkraknya pembangunan jalan sepanjang 52,5 kilometer kerap menimbulkan kecelakaan lalu lintas.

"Sekarang kan pembetonan belum beres, membuat tinggi badan jalan timpang. Akibatnya, pada malam hari ataupun turun hujan banyak terjadi kecelakaan lalu lintas," kata Deni Nursamsi di Cimareme, Selasa 8 Februari 2022.

Baca Juga: Haru, Billie Eilish Hentikan Konser Demi Fansnya yang Sesak Nafas

Oleh karena itu, Ia menegaskan dirinya maupun masyarakat mendesak Pemkab Bandung Barat segera menyelesaikan pembangunan jalan.

Seperti diketahui, perbaikan jalan di wilayah selatan didanai dari pinjaman ke PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau yang dikenal PT. SMI sebesar Rp285 miliar.

Paket 1 meliputi Selacau-Cililin. Cililin-Sindangkerta, Sindangkerta -Celak, Celak-Gununghalu, Bunijaya-Cilangari, Cilangari-Cisokan.

Baca Juga: Palsukan dan Jual Pakaian Merek Lokal, Pria Asal Tasikmalaya Diseret ke Meja Hijau

Paket 1 dikerjakan PT Brantas, perusahaan berstatus BUMN dengan total panjang 60 kilometer.

"Berhentinya pembangunan jalan karena ada persoalan. Masyarakat tidak mau tahu, bagi kami tahunya segera diselesaikan. Jika dibiarkan seperti sekarang, akan bertambah korban lalu lintas," ujarnya.

Lebih jauh diungkapkannya, selain memicu terjadinya kecelakaan lalu lintas tapi juga menyebabkan terjadinya banjir.

Baca Juga: Attack on Titan: Pelajaran Hidup dari Seorang Ackerman

"Belum beresnya jalan, secara otomatis drainasenya pun belum terbangun. Akibatnya ketika hujan deras turun, air masuk ke toko dan rumah yang berada di pinggir jalan. Ironis memang, setiap turun hujan seperti sekarang selalu kebanjiran," ungkapnya.

Kabid Jalan dan Jembatan pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) KBB, Aan Sopian membenarkan untuk sementara proyek jalan di wilayah selatan dihentikan.

"Yang dihentikan itu paket 1 yang meliputi Selacau-Cililin. Cililin-Sindangkerta, Sindangkerta -Celak, Celak-Gununghalu, Bunijaya-Cilangari, Cilangari-Cisokan," kata Aan.

Baca Juga: Doddy Sudrajat Kegep 'Ngibul' Soal Pemindahan Makam Vanessa Angel, Netizen: Cuma Mancing Pak Faisal Marah Kan?

Sementara untuk paket 2, dari Rancapanggung (Cililin) sampai Cijenuk (Cipongkor) dengan panjang 15 kilometer sudah selesai tahun 2021.

"Mestinya paket 1 juga beres Desember 2021, tapi tidak selesai tepat waktu. Progresnya di bawah 50 persen," ungkapnya.

Paket 1 dikerjakan oleh PT Brantas. Perusahaan plat merah tersebut minta perpanjangan kontrak atau adendum.

Baca Juga: Photoshoot, Pesona Wulan Guritno Buat Warganet Meleleh: Geulis Pisan..

"PT Brantas mengajukan perpanjangan perbaikan jalan ke PT SMI selaku pihak yang mendanai proyek tersebut. Sampai sekarang masih belum ada jawaban, apakah pengerjaannya akan kembali dilanjutkan oleh PT Brantas atau pihak lain melalui lelang. Selama belum ada jawaban, maka pengerjaan dihentikan sementara," tandasnya.

Ia optimistis pengerjaan jalan bakal tuntas tahun ini. Plt. Bupati Bandung Barat Hengki Kurniawan mengingatkan bahwa akhir Januari semua proyek harus mulai dilelangkan.

Pihak PT Brantas minta perpanjangan lima bulan, dimana tiga bulan menyelesaikan perbaikan jalan dan dua bulan membangun jembatan tajim.***

Editor: Dicky Mawardi

Tags

Terkini

Terpopuler