Aa Gym Sebut Istilah Radikal Muncul Usai Kasus Ahok, Rudi S Kamri:Jangan Melebar Kemana-mana, Nantinya Ngawur!

20 Februari 2022, 21:15 WIB
Rudi S Kamri tanggapi pernyataan Aa Gym /Instagram/aagym/rudikamri/

GALAMEDIA - Pengamat sosial dan politik, Rudi S Kamri menyoroti pernyataan pendakwah Abdullah Gymnastiar alias Aa Gym.

Sebelumnya, Aa Gym mengatakan selama menjadi pendakwah belum pernah menemukan istilah radikal dan intoleran.

Menurutnya, istilah radikal dan intoleran baru terdengar belakangan ini.

Baca Juga: Publik Inggris Cemas, Ratu Elizabeth Positif Covid di Usia 95 Tahun

"Aa dakwah sudah sangat lama ya, kenal juga dengan banyak pihak, kata radikal ini sebetulnya baru datang akhir-akhir ini saja," ucap Aa Gym, dikutip Galamedia dari channel Youtube Karni Ilyas, Kamis 17 Februari 2022.

Lebih lanjut, ia menyebut istilah tersebut mulai marak digaungkan usai kasus penistaan agama yang menyeret nama mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama alias Ahok.

"Kalo gak salah mulainya sesudah ada kejadian dengan pak Ahok. Kemudian ada 212 sehingga entah bagaimana perkataan radikal dan intoleran itu lebih sering disebut-sebut," sambungnya.

Baca Juga: Jelang MotoGp, Sandiaga Uno Tawarkan Penginapan Glamping Sebagai Alternatif Ekonomis

Pernyataan itu kemudian dikomentari Rudi S Kamri melalui kanal YouTube Kanal Anak Bangsa.

Menurutnya, Aa Gym tidak mengerti sejarah pasalnya gerakan radikalisme sudah ada sejak dahulu.

"Gerakan radikalisme sudah ada sejak dulu. Mulai orde lama orde baru sampai sekarang. Nah kalau gerakan Ahok itu adalah gerakan politik oleh orang-orang hanya demi posisi gubernur dan menyingkirkan Ahok, itu saja," ucap Rudi dikutip Galamedia, Minggu 20 Februari 2022.

"Jadi kalau si Aa Gym ngomong kelompok radikal muncul setelah Ahok, dia salah besar. Keliatan bener dia tidak mengerti sejarah tidak mengerti konstelasi politik," sambungnya.

Baca Juga: Survei: 70 Persen Publik Puas dengan Kinerja Presiden Jokowi, 20 Persen Tidak Puas

Rudi lalu mengatakan saat sejak jaman orde baru ada kelompok radikal yang terbagi menjadi dua.

"Dulu zaman orde baru ada ekstrem kiri ekstrem kanan itu radikal semua. Kiri komunisme kanan radikalisme agama," ujarnya.

Ia lalu meminta Aa Gym bicara sesuai dengan keilmuwannya saja sebagai pendakwah.

"Jadi tolong kalau pendakwah agama, bicaralah soal agama saja. Jangan mencoba untuk mengamati politik menganalisis politik nantinya jadi ngawur," ujarnya.

"Jangan masuk melebar kemana-mana, urusi dirimu urusi sesuai dengan apa yang kamu bisa. Jangan masuk ke ranah yang kamu tidak kuasai," tandasnya.***

Editor: Annisa Nur Fadillah

Tags

Terkini

Terpopuler