Tawarkan Penundaan Serangan, Rusia Tuntut 4 Hal Ini pada Ukraina

8 Maret 2022, 07:05 WIB
Tawarkan Penundaan Serangan, Rusia Tuntut 4 Hal Ini pada Ukraina /

GALAMEDIA - Perwakilan Rusia dan Ukraina kembali bertemu untuk ketiga kalinya untuk membicarakan konflik di antara kedua negara tersebut.

Kedua negara sepakat untuk membicarakan kesepakatan damai setelah Rusia berjanji akan menunda serangannya jika Ukraina memenuhi permintaanya.

Perwakilan Rusia dan Ukraina bertemu di Belarus pada 7 Maret 2022, seperti yang disampaikan Daily Mail.

Juru bicara Rusia, Dmitry Peskov mengungkapkan permintaan Rusia tersebut telah disampaikan dalam dua pertemuan yang berlangsung seminggu sebelumnya.

Baca Juga: Aturan Baru! Kini Perjalanan Domestik Baik Udara, Darat dan Laut Tidak Perlu Tes Antigen atau PCR Lagi

“Kami berharap pertemuan ini dapat berjalan dengan lancar dan mereka (Ukraina) dapat merespon dengan cara yang sesuai,” ungkap Peskov.

Peskov juga mengungkapkan Rusia menuntut Ukraina untuk menghentikan tindakan militernya dan menjaga statusnya tetap netral.

Itu berarti bahwa Rusia tidak ingin Ukraina bergabung dengan Uni Eropa ataupun NATO.

Selain itu Rusia juga ingin Ukraina mengakui Crimea sebagai bagian dari wilayah Rusia serta Republik Donetsk dan Lugansk sebagai negara mandiri.

Baca Juga: Aturan Baru! Kini Perjalanan Domestik Baik Udara, Darat dan Laut Tidak Perlu Tes Antigen atau PCR Lagi

Sebagai gantinya, Rusia akan menunda “Operasi Militer Khusus”-nya di Ukraina. Serangan yang sudah berlangsung selama 12 hari tersebut telah mengakibatkan kematian hingga ratusan jiwa.

Ukraina menyatakan, pasukannya telah membunuh lebih dari 10 ribu pasukan Rusia. Namun Rusia hanya mengakui 500 korban dari pihaknya.

Juru bicara Kremlin mengungkapkan, Rusia tidak akan mencaplok wilayah Ukraina, walau pasukannya terus memasuki wilayah Ukraina lebih jauh.

Namun Rusia tetap akan melanjutkan proses demiliterisasi Ukraina.

Baca Juga: PUASA RAMADHAN 1443 Hijriah Jatuh Sabtu 2 April 2022, Muhammadiyah Sudah Menetapkan Hasil Hisab

“Kami akan menyelesaikan (proses) demiliterisasi di Ukraina. Kami akan menyelesaikannya.

Namun yang terpenting adalah Ukraina menghentikan aksi militernya. Mereka harus menghentikan aksi militernya agar tidak ada lagi penembakan,” ungkap Peskov.

Sejak lama, Rusia telah meminta Ukraina agar tidak bergabung dengan NATO.

Namun, pada 2019, presiden saat itu, Petro Poroshenko, menandatangani amandemen konstitusional yang bertekad untuk menjadi anggota NATO dan Uni Eropa.***

Editor: Brilliant Awal

Tags

Terkini

Terpopuler