Awal Ramadhan 2022 Kemungkinan Bakal Berbeda, Berikut Info Lengkapnya

15 Maret 2022, 19:40 WIB
Awal Ramadhan 2022 berpotensi berbeda/Sumber gambar: PRFM /

GALAMEDIA - Awal Ramadhan yang semakin dekat tentunya memberikan beragam reaksi di tengah masyarakat Indonesia.

Di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu, ternyata awal Ramadhan 2022 juga berpotensi berbeda.

Sebelumnya, Muhammadiyah telah mengumumkan bahwa awal Ramadhan 2022 akan jatuh pada 2 April mendatang.

Keputusan Muhammadiyah tersebut didasarkan pada penentuan awal Ramadhan dengan kriteria wujudul hilal.

Baca Juga: Muhammad Farhan Sebut Wacana Penundaan Pemilu 2024 Hanya Kepentingan Pragmatis

Dirangkum dari berbagai sumber, penentuan bulan suci Ramadhan kali ini mungkin akan berbeda.

Dilansir dari LAPAN, profesor riset bidang Astronomi dan Astrofisika, Pusat Riset Antariksa, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin menyampaikan analisanya.

Thomas mengungkapkan bahwa penetapan 1 Ramadhan 1443 H pada 2 April 2022 oleh Muhammadiyah berdasarkan pertimbangan bahwa hilal sudah berada diatas ufuk pada 1 April.

Namun Thomas mengungkapkan bahwa ketinggian hilal pada tanggal 1 April hanya sedikit diatas 2 derajat.

Baca Juga: Eks PERSIB Ikut 'Menangkan' BALI UNITED, Juara Sudah di Depan Mata Serdatu Tridatu?

Ia menyimpulkan bahwa hilal tidak mungkin terlihat di wilayah Indonesia pada 1 April mendatang.

Pendapat Thomas senada dengan Nahdlatul Ulama yang mengumumkan bahwa awal Ramadhan 1433 H akan jatuh pada 3 April 2022.

Namun Thomas juga menegaskan bahwa wilayah Indonesia umumnya menetapkan tinggi hilal kurang dari dua derajat.

Artinya, jika hilal tidak terlihat pada 1 April, maka jumlah hari pada bulan Sya’ban tahun ini akan digenapkan menjadi 30 hari.

Hal lain yang juga disorot Thomas adalah mengenai kriteria baru dalam penentuan awal Ramadhan.

Baca Juga: Gunung Agung Bali Meletus, Muntahkan Abu Panas Setinggi 20.000 M dan Tewaskan Ribuan Orang, Sejarah 16 Maret

Sejak 2022, Kementerian Agama Republik Indonesia telah menggunakan kriteria MABIMS, seperti Malaysia, Brunei Darussalam, dan Singapura.

"Sejak awal 2022 Kementerian Agama mengadopsi Kriteria Baru MABIMS, yaitu tinggi bulan minimal 3 derajat dan elongasi minimal 6,4 derajat. Dengan kriteria baru tersebut, posisi bulan di wilayah Indonesia dan negara-negara Brunei Darussalam, Malaysia, dan Singapura (negara-negara MABIMS) belum memenuhi kriteria," ungkap Thomas.

Namun Thomas menganjurkan agar masyarakat menunggu keputusan pemerintah melalui sidang Isbat.

Pemerintah berencana untuk melaksanakan siding Isbat pada 1 April 2022.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler