272 Orang Penyelenggara Pilkada Laksanakan Rapid Test

9 Juli 2020, 15:24 WIB
/



GALAMEDIA - Sebanyak 272 orang penyelenggara Pilkada Kab. Bandung tahun 2020 menjalani pemeriksaan rapid test Covid-19 di lantai dua Aula Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung, Kamis 9 Juli 2020. Merka terdiri dari Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) se-Kecamatan Ibun.

Pelaksanaan rapid test itu secara bertahap dalam beberapa hari kedepan  dengan sasaran sekitar 8.000 petugas penyelenggara Pilkada Bandung yang tersebar di 31 kecamatan di Kabupaten Bandung.

Penyelenggara pilkada yang melaksanakan rapid test itu yang tersebar di Desa Pangguh, Tanggulun, Ibun, Mekarwangi, Sudi, Laksana, Dukuh, Neglasari, Karyalaksana, Lampegan, Cibeet dan Desa Talun, selain PPK Ibun.

Baca Juga: Terapkan Protokol Kesehatan, Satpol PP Kota Bandung Minta PKL Jangan Bandel

Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinkes Kabupaten Bandung, Edi Kusno mengatakan, pelaksanaan rapid test di Kecamatan Ibun itu dengan sasaran 272 orang penyelenggara Pilkada Bandung. Pelaksanaan rapid test ini untuk mengetahui sejauh mana penyebaran Covid-19.

Dalam pelaksanaan rapid test,  imbuh Edi, nantinya bisa diketahui apakah mereka itu nonreaktif atau reaktif. Mereka yang sudah melaksanakan pemeriksaan rapid test dan diketahui nonreaktif bisa langsung pulang dan dinyatakan aman dari Covid-19.

"Dari hasil pemeriksaan rapid test, misalnya diketahui ada yang reaktif harus ditindaklanjuti dengan pemeriksaan PCR/SWAB untuk membuktikan ada atau tidak adanya virus corona. Hasil PCR/SWAB test itu dikirim ke Balai Pengembangan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Provinsi Jabar untuk mengetahui hasilnya," kata Edi.

Baca Juga: Tindakan Cluster Secapa AD Ditangani oleh Pihak TNI AD

Menurutnya, penyelenggara pilkada yang diketahui reaktif harus melaksanakan isolasi mandiri selama 14 hari.

"Isolasi mandiri bisa dilaksanakan di rumah, tetapi dengan syarat di rumah ada siapa saja. Apakah saat isolasi mandiri di rumah tetap disiplin dan patuh melaksanakan protokol kesehatan? Di dalam rumah juga tidak banyak orang karena cukup berbahaya. Apalagi di kita itu sudah ada transmisi lokal," tutur Edi. ***

Editor: Dadang Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler