Pembangunan Dam Parit dan Embung-Embung Bisa Meningkatkan Produksi Pertanian

17 Juli 2020, 15:58 WIB
/Engkos Kosasih/

GALAMEDIA - Di tengah pandemi Covid-19, para petani maupun kelompok tani berhasil merampungkan pembangunan dua dam parit dan dua embung-embung di Kabupaten Bandung. Pembangunan infrastruktur pertanian itu berasal dari anggaran pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian RI, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jabar dan Dinas Pertanian Kabupaten Bandung.

Pembangunan dam parit dan embung-embung untuk infrastruktur pendukung pertanian itu, yaitu di Kecamatan Ibun dan Kecamatan Cicalengka. Tujuannya, untuk mendukung program peningkatan ketahanan pangan sekaligus untuk meningkatkan produksi pertanian.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Ir. H. A Tisna Umaran, M.P., melalui Kabid Sarana Prasarana Ir. Yayan Agustian, M.Si mengatakan, pembangunan infrastruktur pertanian itu, baik dam parit maupun embung-embung untuk sarana pertanian.

Baca Juga: Desa Cisayong Tasikmalaya Siap Gelar Festival Kampung Kolecer

"Pembangunan dam parit dan embung-embung itu untuk mengairi lahan pertanian disaat memasuki musim kemarau, selain untuk meningkatkan produksi pertanian. Bahkan dengan adanya pembangunan infrastruktur pertanian itu dapat menambah luas lahan pertanian," kata Yayan di Soreang, Jumat 17 Juli 2020.

Setelah melakukan pemantauan ke lapangan dan mendengar informasi dari para petani, Yayan mengungkapkan, khususnya untuk pengerjaan pembangunan dam parit di Desa Mekarwangi Kecamatan Ibun dapat mengairi lahan pertanian padi lebih dari 40 hektare.

"Sebelum ada pembangunan dam parit, kata petani hanya mengairi lahan seluas 32 hektare. Setelah ada pembangunan dam parit terjadi penambahan luas lahan pertanian yang terairi mencapai seluas 40 hektare lebih," katanya.

Baca Juga: Puan Maharani Umumkan PDIP Usung Gibran-Teguh di Pilkada Solo 2020

Yayan pun meyakini dengan adanya pembangunan dam parit itu dapat meningkatkan produksi pertanian gabah kering panen (GKP). Yang semula menghasilkan 5,8 GKP per hektare, dengan adanya pembangunan dam parit itu bisa meningkatkan produksi pertanian.

Ia mengatakan dengan adanya pembangunan dam parit itu karena suplai air tersedia di aliran Sungai Cibuliran, terutama saat musim kemarau. Sehingga tidak ada kesulitan bagi para petani untuk mengolah lahan pertanian karena ketersediaan air yang masih ada.
"Dengan adanya pembangunan dam parit ini sangat bermanfaat bagi para petani, apalagi disaat musim kemarau," ungkapnya.

Dikatakan Yayan, pembangunan dam parit dengan anggaran Rp 120 juta per lokasi itu dilaksanakan secara swakelola dan dalam pengerjaannya melibatkan para petani atau kelompok tani.

Baca Juga: Srikandi IIPG Salurkan Sembako dan Makanan Siap Saji pada Masyarakat di Kota Bandung  

Untuk pelaksanaan pembangunan embung-embung di Desa Babakan Peuteuy Kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung guna mendukung peningkatan produksi pertanian pada jenis tanaman hortikultura.

"Dengan adanya pembangunan embung-embung pada lahan dengan ketinggian 800 meter di atas permukaan laut itu, dapat mengaktifkan kembali lahan tidur yang sebelumnya terbengkalai karena tidak ada sumber air," katanya.

Sementara itu Petugas Penyuluh Pertanian Kecamatan Ibun Agi Sujana mengatakan, pembangunan dam parit di Desa Mekarwangi Kecamatan Ibun itu bisa mengairi lahan seluas 40 hektare. Bahkan pengairannya pun meluas hingga ke Desa Cibeet Kecamatan Ibun.

Baca Juga: Jaringan Terganggu, Keluhan Pelanggan IndiHome Jadi Trending Topic Twitter, Telkom Minta Maaf

"Dam parit itu berfungsi untuk menyalurkan air dari Sungai Cibuliran," katanya.

Agi mengatakan, pembangunan dam parit itu baru rampung pada 7 Juli 2020 lalu, dengan lebar dam parit 7,35 meter dan panjang parit 30 meter.

"Dalam pembangunan dam parit ini ada juga swadaya masyarakat, khususnya dalam tenaga. Tetapi ada juga dalam pelaksanannya setiap pekerja diberi upah kerja Rp 65.000/hari," katanya.

Editor: Kiki Kurnia

Tags

Terkini

Terpopuler