GALAMEDIANEWS - Kalimantan Timur merupakan provinsi Indonesia di pulau Kalimantan, yang bagian ujungnya berbatasan dengan Malaysia, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat dan Sulawesi.
Pada tahun 2019, Presiden Jokowi mengumumkan letak Ibu Kota Negara Indonesia yaitu di Kalimantan Timur, di kedua kabupaten Kalimantan Timur ini yaitu Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Penajam Paser Utara.
Nama Ibu Kota Negara baru Indonesia adalah Nusantara, rencananya akan dipimpin oleh Kepala Otorita, Presiden Jokowi sendirilah yang akan menunjuk secara langsung Kepala Otorita ini dan harus memiliki sejumlah kriteria, paling tidak pernah memimpin daerah dan mempunyai background arsitek.
Istana Negara Indonesia pun rencananya akan dipindah sejak awal pada tahun 2024 dan merupakan salah satu kantor pemerintahan pertama dipindahkan.
Baca Juga: Mengenal KUR Sebagai Program yang Membantu Masyarakat dan Bank Penyalurnya
Terdapat pula empat Kementerian yang akan dipindahkan yaitu Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pertahanan dan Kementerian Sekretariat Negara Indonesia.
Presiden Jokowi mengatakan bahwa dalam proses pembangunan Nusantara ini memakan waktu yang tidak singkat, setidaknya membutuhkan waktu 15 sampai 20 tahun untuk selesai sepenuhnya.
Sudah menjadi amanat undang-undang pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) yang baru, sehingga tidak seharusnya dihentikan oleh pemimpin atau presiden selanjutnya.
Jokowi mengatakan bahwa itu sudah disepakati oleh delapan fraksi DPR, artinya suara mayoritas kekuatan politik di DPR, yang menghendaki perpindahan Ibu Kota Negara.
Baca Juga: RIDWAN KAMIL Galau Masuk GOLKAR Padahal sudah Disiapkan Posisi Strategis bagi Kang Emil
Alasan pemerintah memberi nama Nusantara untuk Ibu Kota Negara Indonesia yang baru yaitu Nusantara sudah dikenal sejak dulu dan ikonik di internasional, menggambarkan kenusantaraan yang ada di Republik Indonesia ini.
Pertimbangan nama Nusantara pun melalui dari ahli sejarah dan ahli bahasa.
Presiden Jokowi pun mengatakan bahwa pembangunan Ibu Kota Negara yang baru ini, harus dijadikan momentum untuk membangun sebuah kota sehat, efisien dan produktif.***