Harga Beras Naik: Perum Bulog Prioritaskan Konsumsi Beras Produksi Dalam Negeri, Namun tetap akan melakukan Im

2 Februari 2023, 16:55 WIB
Harga beras naik, untuk mencegah kenaikan disiapkan pula import /pixabay.com/

GALAMEDIANEWS – Badan Pusat Statistik (BPS) telah melaporkan kenaikan harga beras pabrik untuk beras kualitas tinggi Rp11.345/kg, naik 15,48 persen dari Januari 2022. 

Nilai Tukar Petani (NTP) pada Januari 2023 sebesar 109,84 atau naik 0,77 persen. Harga gabah kering panen di tingkat petani meningkat sebesar 3,79 persen dan harga beras premium  di pabrik penggilingan meningkat sebesar 3,57 persen.

Direktur BPS Margo Yuwono mengumumkan harga rata-rata kenaikan harga beras medium di penggilingan Rp10.802/kg atau 15,14 persen dan rata-rata harga beras di penggilingan non grade Rp10.228/kg naik 13,16 persen.

Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik atau Perum Bulog, Budi Waseso menegaskan pihaknya akan memaksimalkan konsumsi beras produksi dalam negeri untuk memenuhi kondisi Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebesar 2,4 juta ton.

Baca Juga: 4 Resep Masker Berbahan Dasar Beras, Alami, Lebih Sehat dan Tidak Menimbulkan Efek Samping untuk Kulit

Baca Juga: Ingin Tidur Lebih Nyenyak? Yuk Bikin Jamu Beras Kencur, Minuman Tradisional Berkhasiat Menjaga Stamina

“Kita tetap mengutamakan produk dari dalam negeri yang menurut prediksi BPS dan Kementerian Pertanian, mulai Februari pertengahan sudah mulai ada panen di beberapa wilayah tapi panen raya itu mulainya Maret” katanya dalam konferensi pers di Jakarta, sebagaimana dikutip dari Berita ANTARA News pada Kamis, 2 Februari 2023.

Dia melanjutkan, konsumsi beras produksi lokal hanya dari April hingga Juni karena diprioritaskan penggilingan di setiap daerah pada saat panen raya di bulan Maret dan diserap terlebih dahulu di pasar dan untuk kebutuhan dalam negeri.

“Dari target kita 2,4 juta itu, 70 persen harus bisa kita serap dari panen raya itu. Ada panen gadu nantinya, itu kita akan serap 30 persen,” jelas Budi Waseso

Meski mengutamakan beras produk dalam negeri, Bulog nantinya tetap akan mengimpor beras untuk menjaga stok dan stabilitas harga jelang datangnya panen raya. Bulog saat ini memiliki stok 594.000 ton, dimana 200.000 ton merupakan beras impor. Kata Buwas sapaan akrabnya.

 “Ada dari Vietnam, Thailand, Pakistan dan Myanmar. Beras impor itu ditargetkan masuk ke Indonesia paling lama 15 Februari” ujarnya.

Baca Juga: Kisah Viral Kakek di Subang, Dari Kuli Pikul Jadi Saudagar Beras Kini Nikahi ABG

Sebagaimana dilansir melalui Berita ANTARA News, sejak awal tahun hingga saat ini, Bulog telah mendistribusikan sebesar 186.000 ton beras ke pasar petani di seluruh Indonesia dengan menyalurkan beras dari program SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan).

Bulog juga menjamin ketersediaan beras di masyarakat selalu stabil, meski ada sedikit kenaikan harga beras di pasar. 

“Kami pantau secara terus menerus situasi sekarang gini dan kami akan terus membanjiri pasar dengan kekuatan stok CBP saat ini sudah ada tambahan dari beras impor,” sebut Buwas. kata Buwas

Selain melakukan operasi pasar, Bulog juga akan melibatkan seluruh jaringan distributor, eceran, ritel modern dan jaringan Rumah Pangan Kita. Hal ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan beras di masyarakat tetap stabil.***

Editor: Nadya Kinasih

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler