Gempa Turki, WHO Ingatkan 23 Juta Orang Dapat Terdampak Gempa, Angka Kematian Tembus 7.800 Jiwa

8 Februari 2023, 08:29 WIB
Pencarian korban gempa di Turki./Instagram @who/ /

 

GALAMEDIANEWS - Gempa Turki menjadi salah satu gempa terbesar yang pernah terjadi di muka bumi selama 100 tahun terakhir, dengan kekuatan gempa yang mencapai magnitudo 7,8, gempa yang terjadi pada Senin, 6 Februari 2023 itu memakan banyak korban jiwa dan harta.

WHO mengatakan bahwa sekitar 23 juta jiwa dapat terdampak gempa dahsyat ini, sebab sampai saat ini pencarian korban masih terus dilakukan, dan masih terus bertambah.

Gempa yang berskala besar ini, membuat banyak bangunan tinggi roboh dan akses jalan rusak.

Baca Juga: Orang Tua Harus Tahu! Kasus GAGAL GINJAL AKUT pada Anak Kembali Ditemukan, Begini Gejala dan Cara Mencegahnya

“Lanjutan gempa susulan ditambah kondisi musim dingin yang parah, kerusakan jalan, pasokan listrik, komunikasi dan lainnya. yang dapat kita lihat terus menghambat akses dan upaya pencarian dan penyelamatan lainnya,” tutur Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO sebagaimana yang dikutip dari unggahan Twitter pribadinya.

Angka kematian tembus 7.800 jiwa karena gempa ini tidak hanya merusak wilayah Turki saja, tetapi juga membuat negara tetangga ikut terdampak, yaitu Negara Suriah. Presiden Turki Erdogan, menyampaikan bahwa keadaan darurat akan terjadi selama tiga bulan di wilayah Tenggara.

Korban jiwa menunjukan angka 5. 894 di wilayah Turki, dan 1.932 di Suriah, jadi total korban gempa adalah 7.826 jiwa. Namun, sangat besar kemungkinan jika korban dari gempa 7,8 skala richter ini masih terus meningkat.

Baca Juga: KODE REDEEM FF FREE FIRE dan Kode Alternatif Edisi Rabu 8 Februari 2023, Disertai Cara Klaim di Laman Garena

Kebanyakan dari korban jiwa adalah warga yang tertimpa reruntuhan bangunan, maka dari itu tim penyelamat yang dikerahkan terus melakukan evakuasi dan pencarian, pencarian pun tidak mudah, sebab puing-puing bangunan yang besar dan beberapa akses jalan yang rusak, menghambat evakuasi korban.

WHO juga melakukan banyak macam cara untuk melakukan gerakan cepat membantu dampak Gempa Turki yang terjadi. WHO memobilisasi pasukan darurat dan telah mengaktifkan jaringan tim medis yang disebar di beberapa titik bencana.

Mobilisasi dan diaktifkannya tim medis itu, bertujuan sebagai upaya perawatan kesehatan untuk para korban, mengurangi rasa trauma korban selamat dari bencana Gempa Turki ini. WHO juga turut memperhatikan kondisi mental anak-anak yang ada di sana.

Baca Juga: Resep Hotteok, Camilan Cita Rasa Manis Khas Korea Sejenis Pancake dan Mudah Pembuatannya

Presiden Turki, Erdogan yang mengumumkan bahwa wilayah Tenggara negara mengalami keadaan darurat dan mungkin memakan waktu sekitar 3 bulan, hal ini ia sampaikan karena mendapat peringatan langsung dari WHO terkait jumlah korban Gempa Turki yang terus saja bertambah.***

Editor: Reza Rafaeza

Sumber: dailymail

Tags

Terkini

Terpopuler