Perjalanan Bupati Bandung Dadang Supriatna from Zero to Hero: Doa Ibunda Jadi Penyemangat Terbesar

9 Agustus 2023, 10:56 WIB
Kisah perjalanan Bupati Bandung Dadang Supriatna atau Kang DS from hero to zero, dimana doa Ibunda tercinta menjadi penyemangat terbesar./ Instagram @dadangsupriatna /

GALAMEDIANEWS – Perjalanan karir seorang Dadang Supriatna untuk menjadi Bupati Bandung bukanlah sesuatu yang dilakukan secara instant dan mudah. Butuh perjuangan dan dukungan yang besar, dimana doa Ibunda tercinta yakni Hj. Siti Saadah menjadi penyemangat terbesar bagi dirinya saat mencalonkan diri menjadi orang nomor 1 di Kabupaten Bandung.

 

Kisah hidup Bupati Bandung Dadang Supriatna bisa dikatakan from Zero to Hero, atau dari yang yang bukan siapa-siapa, kini menjadi seseorang yang memiliki peranan penting untuk membuat kebijakan bagi wilayahnya yang cukup luas.

Sekelumit perjalanan karir Bupati Bandung Dadang Supriatna atau yang akrab disapa Kang DS tersebut ia ungkapkan saat talkshow Soft Lauching buku karyanya yang berjudul Pancasila dan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi dan Umum yang digelar di Gedung Moch. Thoha, Senin 7 Agustus 2023.

Kang DS dalam talkshow tersebut menceritakan mulai dari masa kecilnya hingga menjadi seorang Bupati Bandung, dimana doa ibunda tercintanya menjadi penyemangat terbesar bagi dirinya kala itu.

Baca Juga: Bupati Bandung Serukan untuk Segara Daftar Beasiswa ‘Besti’, Kang DS: Jangan Sampai Kehabisan Kuota

 

“Hidup saya ini memang tidak terduga, karena memang saya hidup dari seorang anak yang lahir di desa dengan kondisi orang tua yang pas-pasan, dengan kegiatan sehari-hari hanya pengrajin bata merah,” tuturnya mengawali perjalanan hidupnya.

Lebih lanjut ia bercerita bahwa, sejak kelas 2 SD (Sekolah Dasar), ia sudah memiliki tekad kuat untuk bisa membahagiakan serta mengangkat harkat martabat kedua orang tuanya.

 “Waktu saya masih kelas 2 SD di Madrasah Ibtidaiyah, di situlah saya mulai berpikir bahwa saya sebagai anak harus mengangkat harkat derajat orang tua dan saudara-saudara saya. Sejak kelas 2 SD itulah saya sudah mulai rajin puasa Senin Kamis. Dan semenjak kelas 2 SD pun saya sudah mulai berjualan es termoslah dulu namanya. Jadi, ke sekolah tidak pakai sepatu, kadang-kadang tidak pakai sandal. Dan itulah kondisi saya pada zaman dulu,” ujar Kang DS mengisahkan.

Semangat untuk sukses yang sudah ada sejak kecil, ditambah penanaman ilmu agama yang kuat sejak dini menjadikan dirinya selalu menjadikan kebahagiaan keluarga sebagai salah satu tujuan hidupnya.

Pun ketika sang kakak, gagal menjadi Kepala Desa maka semangat untuk bisa mewujudkan mimpi serta mengangkat harkat derajat sang kakak muncul dalam diri Kang DS.

“Di situlah timbul semangat dan kerja keras sehingga saya mulai bangkit dan punya cita-cita menggantikan kakak saya, pada waktu itu tahun 1989 yang mencalonkan menjadi Kepala Desa, tetapi karena situasi dan kondisi dulu, maaf pada waktu zaman testing oleh Sospol, sehingga testingnya tidak diluluskan padahal dukungannya mencapai 80 persen,” ucapnya lagi.

Baca Juga: Kerjasama dengan LLDIKTI Wilayah IV, Ini Penjelasan Bupati Bandung yang Ingin Meningkatkan Kualitas Pendidikan

 

Berangkat dari hal itulah, ia berusaha membuktikan bahwa dirinya mampu memimpin, sehingga terwujudlah impiannya menjadi Kepala Desa Tegalluar, Bojongsoang, Kabupaten Bandung.

“Saya niat untuk bisa membuktikan bahwa saya mampu dan bisa mengangkat harkat derajat kakak saya sehingga Alhamdulillah pada tahun 1998 saya menjadi Kepala Desa di usia 27 tahun. Berangkat dari situ, tidak berhenti. Saya 2 periode jadi Kepala Desa, lalu menjadi anggota DPRD Kabupaten Bandung 2 periode,” ujar Kang DS menambahkan.

Kemudian pada saat ia menjadi anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, baru satu tahun langsung mencalonkan diri sebagai Bupati.

“Ini karena amanah, yakni dari Ibunda tercinta dan dari kakak saya. Termasuk dukungan dari isteri serta anak-anakku tercinta. Tidak disangka memang, kondisi kemarin saya tidak punya apa-apa, tapi saya punya kemauan. Dan saya ingat amanah dari kakak saya, kalau yang lama selesai maka saya harus mencalonkan diri jadi Bupati,” tutur Kang DS lagi.

Lalu Bupati Bandung Dadang Supriatna juga menegaskan bahwa penyemangat terbesar bagi dirinya saat itu adalah doa dari Ibunda tercinta yang diungkapkan kepadanya.

“Dan yang paling menyemangati saya kemarin untuk mencalonkan diri jadi Bupati adalah doa dari Ibu saya tercinta. Sebelum meninggal Ibunda menyampaikan bahwa ‘Bungsu, maneh mah lamun aya hayang nanaon pasti bakal kelaksana. Didoakeun ku ema’ sing jadi Bupati’. Itulah yang menyemangati saya menjadi Bupati, dan Alhamdulillah atas izin dari Allah SWT, ternyata saya bisa terpilih, itu semua karena izin dari Allah SW,” ujarnya lagi.

Kang DS juga mengatakan bahwa dukungan dari istrinya (Emma Dety Permanawati) dan anak-anak mereka yang selalu mendoakan dan menyemangati dirinya sejak menjadi Kepala Desa hingga hari ini, merupakan sumber kekuatan yang memegang peranan penting dalam perjalanan karirnya.

Baca Juga: Bupati Bandung Dadang Supriatna Terbitkan Buku Pancasila dan Kewarganegaraan di Hari Ulang Tahunnya

 

Itulah sedikit kisah perjalanan karir Bupati Bandung Dadang Supriatna yang bisa disebut from Zero to Hero, dimana doa dari sang Ibunda tercinta menjadi penyemangat terbesar bagi kesuksesaannya.***

 

 

 

Editor: Feby Syarifah

Sumber: Liputan

Tags

Terkini

Terpopuler