Palestina Bersatu dalam Perlawanan: Protes Massa dan Dukungan Terhadap Hamas Meningkat

9 Oktober 2023, 06:16 WIB
Warga Palestina merayakannya sambil menaiki kendaraan militer Israel yang disita oleh orang-orang bersenjata Palestina yang menyusup ke wilayah Israel selatan. /Bassam Masoud/Reuters/

GALAMEDIANEWS - Wilayah Palestina baru-baru ini menjadi sorotan dunia sebagai pusat protes dan demonstrasi yang semakin meningkat. Khususnya, gelombang protes ini menyoroti persatuan di antara warga Palestina dan dukungan yang tumbuh untuk Hamas sebagai sarana perlawanan terhadap tindakan Israel.

Panggilan untuk Persatuan Palestina

Protes yang terjadi, terutama di Ramala, menandai adanya panggilan yang semakin kuat bagi persatuan nasional Palestina. Demonstran dari berbagai faksi Palestina bersatu di jalan-jalan dengan seruan-seruan untuk bersama-sama melawan pendudukan Israel. 

Persatuan ini mencerminkan tekad kolektif warga Palestina untuk memperkuat perlawanan mereka terhadap tindakan Israel yang berkepanjangan.

Baca Juga: Perluasan Pemukiman Ilegal Israel Menjadi Salah Satu Faktor Eskalasi Konflik dengan Palestina

Selama beberapa dekade, konflik Israel-Palestina ditandai oleh perpecahan di dalam komunitas Palestina. Persaingan antara faksi-faksi seperti Fatah dan Hamas seringkali menjadi penghalang bagi upaya kolektif mereka dalam menghadapi masalah yang mereka hadapi. 

Namun, protes terbaru ini menunjukkan komitmen yang diperbaharui untuk mengesampingkan perbedaan internal dan fokus pada perjuangan bersama untuk pembebasan dari pendudukan militer Israel.

 

Dukungan untuk Hamas bentuk dari Manifestasi Ketidakpuasan Status Quo

Banyak peserta dalam protes ini secara terbuka menyatakan dukungan mereka untuk Hamas, dengan menggambarkan Israel sebagai entitas yang hanya merespons kekuatan. 

Pandangan ini mencerminkan ketidakpuasan dan kekecewaan yang semakin tumbuh di kalangan warga Palestina yang merasa harus mengandalkan diri mereka sendiri untuk memperoleh kemerdekaan.

Baca Juga: Status Penduduk Israel yang Menempati Wilayah Palestina Bukanlah Warga Sipil Menurut Konvensi Geneva

Hamas, yang dianggap sebagai organisasi teroris oleh beberapa negara, telah lama menjadi pemain kontroversial dalam konflik Israel-Palestina. Meskipun metodenya dan ideologinya mendapat kritik, Hamas juga telah mendapatkan popularitas di kalangan warga Palestina yang melihatnya sebagai simbol perlawanan. 

Sementara tindakan Israel terus berlanjut dan upaya komunitas internasional untuk mencapai perdamaian terhenti, dukungan untuk Hamas terus tumbuh sebagai manifestasi ketidakpuasan warga Palestina.

Dampak Persatuan dan Dukungan terhadap Hamas

Persatuan di antara warga Palestina dan dukungan yang tumbuh untuk Hamas memiliki dampak yang luas pada konflik Israel-Palestina. Dengan bersatu dan berkumpul di bawah satu tujuan, warga Palestina mempresentasikan front yang lebih bersatu dalam perjuangan mereka untuk menentukan nasib sendiri. 

Persatuan ini dapat meningkatkan daya tawar mereka di panggung internasional dan potensialnya membawa kepada negosiasi yang lebih efektif dengan Israel.

Dukungan untuk Hamas juga mencerminkan pergeseran dalam pandangan warga Palestina terhadap perlawanan. Warga Palestina semakin cenderung melihat perlawanan bersenjata sebagai sarana yang sah untuk menghadapi pendudukan Israel. 

Meskipun pandangan ini menimbulkan pertanyaan etis dan strategis, ini mencerminkan ketidakpuasan yang lahir dari dekade-dekade pendudukan dan sikap seakan acuh tak acuh masyarakat internasional.

Kesimpulan

Protes yang terus berlangsung di wilayah Palestina, didorong oleh panggilan untuk persatuan dan dukungan yang tumbuh untuk Hamas, menandai titik balik dalam konflik Israel-Palestina. 

Warga Palestina bersatu seperti tidak pernah sebelumnya, mengesampingkan perbedaan internal untuk memperkuat perlawanan kolektif mereka terhadap tindakan Israel. 

Meskipun situasinya masih penuh dengan tantangan dan ketidakpastian, komitmen yang diperbaharui terhadap persatuan dan dukungan untuk Hamas menunjukkan tekad yang tak tergoyahkan dari warga Palestina untuk menegakkan hak dan aspirasi mereka di tengah tantangan.***

Editor: Feby Syarifah

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler