Rusia Kecam Kekerasan dalam Konflik Palestina-Israel, Soroti Peran Amerika Serikat

10 Oktober 2023, 14:13 WIB
 Menlu Rusia Sergei Lavrov / ANTARA/Zabur Kaburu/

 

GALAMEDIANEWS - Rusia mengutuk keras tindakan kekerasan yang terus berkecamuk antara Palestina dan Israel, sambil menyoroti peran Amerika Serikat yang dianggap destruktif dalam mengatasi konflik tersebut.

Dalam perkembangan terbaru, pasukan Israel pada Senin telah terlibat dalam pertempuran dengan orang-orang bersenjata dari kelompok Hamas, hanya dua hari setelah serangan serupa dilakukan oleh Hamas di sepanjang pagar pemisah Gaza. Tentara Israel mengumumkan niatnya untuk segera melancarkan serangan besar-besaran setelah melakukan mobilisasi terbesar dalam sejarah negara itu.

Kremlin, melalui juru bicaranya Dmitry Peskov, telah memanggil semua pihak untuk meredakan ketegangan dan kembali ke jalur perdamaian. Mereka juga menyampaikan keprihatinan mendalam bahwa eskalasi kekerasan dapat memicu konflik yang lebih luas di Timur Tengah, mengingat Rusia memiliki hubungan diplomatik dengan berbagai pemangku kepentingan di kawasan tersebut, termasuk negara-negara Arab, Iran, Hamas, dan Israel.

Salah satu poin utama dalam pernyataan Rusia adalah kritik terhadap Amerika Serikat. Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, mengutuk tindakan kekerasan yang terjadi di kawasan tersebut, tetapi juga mengkritik pendekatan Amerika Serikat yang dianggapnya destruktif.

Baca Juga: Gaza: AS dan Negara Uni Eropa Berikan Lampu Hijau Kejahatan Perang bagi Israel, Korban Palestina Meningkat

Lavrov menyatakan bahwa Barat seharusnya tidak hanya mengutuk serangan terhadap Israel, tetapi juga harus berusaha untuk mengatasi akar masalah ketidakstabilan di kawasan tersebut, yaitu isu Palestina. Dia menganggap bahwa Amerika Serikat mencoba memonopoli dialog antara Palestina dan Israel, sementara tidak memprioritaskan upaya pembentukan negara Palestina.

Pernyataan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, menyoroti bahwa pendekatan Amerika Serikat yang mengesampingkan pentingnya kemerdekaan negara Palestina dan lebih cenderung fokus pada isu-isu sosial-ekonomi warga Palestina dianggapnya sebagai kebijakan yang bersifat destruktif. Lavrov menekankan bahwa pendekatan seperti ini dapat menghambat upaya bersama yang dilakukan dalam kerangka kuartet mediator internasional.

Konflik antara Palestina dan Israel telah berlangsung selama puluhan tahun, dengan perjuangan untuk kemerdekaan Palestina sebagai salah satu isu pokok yang belum terselesaikan. Palestina mendambakan pembentukan negara merdeka di Tepi Barat dan Jalur Gaza, dengan Yerusalem Timur

sebagai ibu kotanya. Kuartet internasional, yang terdiri dari PBB, Uni Eropa, Amerika Serikat, dan Rusia, dibentuk pada tahun 2002 dengan mandat untuk memediasi perdamaian dan mendukung perjalanan Palestina menuju kemerdekaan.

Baca Juga: Pejuang Palestina Sukses Rebut Wilayahnya dari Israel, KNRP Siapkan Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza

Tindakan Israel yang memanggil 300.000 tentara cadangan dan memberikan peringatan kepada penduduk di wilayah Gaza untuk pergi meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut. Ini menunjukkan bahwa Israel mungkin sedang merencanakan serangan darat untuk mengalahkan kelompok Hamas. Kremlin menilai situasi ini berpotensi membahayakan dan memunculkan konflik yang lebih luas di kawasan tersebut.

Saat berbicara dengan Menteri Luar Negeri Liga Arab, Ahmed Aboul Gheit, di Moskow, Lavrov menegaskan perlunya menghentikan kekerasan, namun juga menyoroti bahwa konflik akan terus berlanjut selama isu Palestina tidak terselesaikan. Aboul Gheit setuju dengan pandangan ini dan menegaskan bahwa masalah Palestina tidak bisa lagi ditunda, dan keputusan PBB yang mendukung kemerdekaan Palestina harus diimplementasikan

Duta Besar Rusia untuk Israel, Anatoly Viktorov, juga menyampaikan bahwa seorang pemuda yang memiliki kewarganegaraan Rusia dan Israel tewas dalam konflik Palestina-Israel pada akhir pekan lalu, menunjukkan dampak pribadi dari konflik ini.

Baca Juga: Gaza: Human Rights Watch Mengutuk Menteri Pertahanan Israel Terkait Blokade Total Kebutuhan Dasar Manusia

Dengan berbagai pemangku kepentingan yang terlibat dan ketegangan yang terus meningkat, upaya untuk mengakhiri konflik antara Palestina dan Israel tetap menjadi tantangan besar. Rusia memainkan peran penting dalam upaya mediasi internasional, dan pemahaman dan kerjasama antara semua pihak akan menjadi kunci dalam mencapai perdamaian yang berkelanjutan di Timur Tengah.***

Editor: Lina Lutan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler