Bawaslu Jabar Gelar Apel Siaga Hadapi Masa Kampanye Pemilu 2024

23 November 2023, 14:18 WIB
Bawaslu Jabar Gelar Apel Siaga Hadapi Masa Kampanye Pemilu 2024./Lucky M Lukman/Galamedianews /

GALAMEDIANEWS - Menghadapi masa kampanye Pemilu 2024 yang akan berlangsung pada 28 November 2023, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Jawa Barat menggelar Apel Siaga.

Apel Siaga yang berlangsung halaman Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis, 23 November 2023 itu diikuti oleh seluruh Bawaslu di 27 kabupaten/kota.

“Hari ini kita melaksanakan apel siaga untuk pengawasan tahapan kampanye 2024, kita menghadirkan 27 kabupaten/kota, dan perwakilan dari panwaslu tingkat kecamatan,” tutur Ketua Bawaslu Jabar, Zacky Muhammad Zam Zam, usai kegiatan.

Baca Juga: Kondisi Terkini Pascainsiden Bianglala Jatuh di Pasar Malam Colomadu, Tragedi Mengerikan

Bawaslu Jabar Gelar Apel Siaga Hadapi Masa Kampanye Pemilu 2024./Lucky M Lukman/Galamedianews

Zacky menambahkan, di Pemilu 2024 ada 18 partai politik yang sudah terdaftar dan akan melaksanakan kampanye. Bawaslu melihat kampanye sebagai tahapan pemilu yang sangat krusial.

“Proses tahapan kampanye itu sebagai bagian dari Bawaslu yaitu mengawasi seluruh tahapan Pemilu 2024,” ujarnya.

Ditambahkan Zacky, melalui apel siaga ini, pihaknya ingin memastikan bahwa Bawaslu yang ada di 27 kabupaten/kota sudah siap untuk mengerjakan tugas-tugas kelembagaannya dalam pengawasan pencegahan terhadap potensi pelanggaran.

Baca Juga: Respon Ridwan Kamil Terkait Dirinya Ditugaskan P Golkar Maju di Pilgub Jabar 2024

“Kemudian penanganan pelanggaran dan penyelesaian sengketa proses pemilu, dalam rangka menghadirkan kepastian dan keadilan hukum bagi para peserta yang akan berkontestasi dalam Pemilu 2024,” katanya.

Lebih lanjut, Zacky menegaskan, dalam masa kampanye Pemilu 2024, penggunaan alat peraga sosialisasi (APS) diperbolehkan hanya saja tidak mengandung unsur ajakan memilih. Bila melanggar, maka Satpol PP akan langsung melakukan penertiban.

“APS itu kita tegaskan boleh tapi tidak mengandung unsur ajakan memilih. Saya kira 27 kabupaten/kota sudah melakukan penertiban alat praga sosialisasi yang mengandung unsur kampanye,” ujarnya.

Di sisi lain, penggunaan alat peraga kampanye (APK) pun harus memperhatikan dari aspek konten, seperti tidak boleh ada konten sara, hoaks, dan lain sebagainya.

“Peserta pemilu perlu memperhatikan dari aspek konten, tidak boleh ada konten sara, hoaks, kemudian dari sisi penempatan alat peraga kampanye juga memperhatikan dua aspek peraturan perundang-undangan,” tutur dia.

Zacky juga mengungkapkan, ada sembilan kabupaten/kota di Jabar yang rawan pemilu. Di antaranya Kabupaten Bandung, Majalengka, Tasikmalaya. Atas kondisi itu, pihaknya menginstruksikan Bawaslu kabupaten/kota untuk melakukan upaya-upaya mitigasi.

Baca Juga: Lionel Messi Cedera, Akan Lakukan Pemulihan di Miami

"Di Jawa Barat ini ranking keempat dalam skala kerawanan pemilu, 27 kabupaten/kota ini setidaknya ada 9 kabupaten/kota yang berpotensi rawan, d iantaranya ada Kabupaten Bandung, Majalengka, Tasik, dan lain lain," ucapnya.

"Kami sudah instruksikan Bawaslu kabupaten/kota untuk melakukan upaya-upaya mitigasi, upaya pencegahan, memasofkan upaya sosialisasi, koordinasi, utamanya peserta pemilu untuk menghimbau apa yang menjadi bagian dari indeks kerawanan," tambahnya.

Di tempat yang sama, Asda Pemerintahan dan Kesejahteraan Jabar, Dedi Supandi menuturkan, apel siaga ini menunjukan kesiapan Jawa Barat dalam menghadapi Pemilu 2024.

“Hari ini Ketua Bawaslu melaksanakan apel siaga dengan seluruh Bawaslu kabupaten/kota dan perwakilan Panwas kecamatan, ini menunjukan bahwa kita siap mengawal pemilu yang berintegritas, yang sebelumnya merupakan bagian dari tagline kita ‘Jabar Anteng’ jadi aman, netral, dan tenang,” tuturnya.

Dedi mengatakan, saat ini indeks demokrasi di Jawa Barat terus mengalami peningkatan, bahkan menduduki peringkat kelima se-Indonesia dari 38 provinsi.

“Awalnya 2019 menduduki peringkat 32, turun ke peringkat 29, turun lagi ke 9, sekarang kita menduduki peringkat kelima, artinya demokrasi di Jawa Barat ini semakin baik, dan tidak terjadi kerusuhan,” imbuhnya.

Dedi juga mengatakan, kesiapan Jabar dalam menghadapi Pemilu 2024 juga dilihat dari kesiapan anggaran yang sudah disiapkan.

“Untuk Bawaslu disekitar Rp300 miliaran untuk provinsi, kabupaten/kota pun kita mengawal sama mereka juga melakukan NPHD dengan sebuah komitmen, dan hari ini semuanya sudah terealisasi,” tandasnya.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler